HumasUPNVJ - Berbicara mengenai pandemi yang tak kunjung usai, banyak hal yang sudah dilalui dengan perasaan sedih khususnya dalam dunia pendidikan. Mahasiswa dan pelajar diharuskan selama hampir dua semester belajar dirumah melalui pembelajaran jarak jauh (daring – dalam jaringan). Namun demikian, rasa sedih yang dirasakan tetap diiringi dengan semangat membara untuk melakukan hal-hal yang produktif tentunya.        

Sebagai salah satu langkah untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19 di sektor perekonomian, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyiapkan skema bantuan permodalan untuk para wirausahawan muda yang ingin merintis atau mengembangkan usaha. Laman resmi milik pemerintah RI, Indonesia.go .id, menginformasikan bahwa Kemenpora tahun ini menyiapkan 500 paket bantuan permodalan dalam program tersebut. Program ini berlaku selama masa tahun anggaran 2020. Adapun bantuan akan langsung diberikan kepada wirausahawan muda yang proposalnya dinilai layak dan memenuhi syarat. (https://tirto.id/syarat-daftar-bantuan-wirausaha-muda-pemula-dari-kemenpora-2020-f4yH)

Diantara banyaknya wirausahawan muda yang terpilih mendapatkan dana hibah kemenpora, ada beberapa mahasiswa/i UPN Veteran Jakarta yang juga berhasil meraih dana hibah tersebut, diantaranya: Dewi Tri Ambarwati, Muhammad Fiqri Alfayed, dan Rifqi Chairul Umam.

Tim Humas UPNVJ berkesempatan melakukan wawancara online dengan ketiganya, dalam wawancaranya, Dewi, Fiqri dan Rifqi bercerita tentangl proses usaha mereka masing-masing, “Proses bisa mendapatkan dana hibah dari kemenpora ini dengan mengikuti kuliah kewirausahaan yang diadakan oleh kemenpora yang bekerjasama dengan UPNVJ melalui platform zoom setelah diadakan kuliah kewirausahaan tersebut, UPNVJ membuat pelatihan bisnis model kanvas dan setelah pelatihan model bisnis kanvas selesai, para mahasiswa diarahkan untuk mengajukan model bisnis kanvas dari usaha yang telah kita buat. Model bisnis kanvas yang sudah dibuat diseleksi kembali dan sebanyak 10 orang yang diterima kemudian akan diajukan ke Kemenpora. Setelah itu ada tahap selanjutnya, yaitu melaksanakan wawancara dan presentasi di Kemenpora dari penyeleksian tersebut diperolehlah tiga orang yang berhasil mendapatkan dana hibah”. Jelas Fiqri mewakili Dewi dan Rifqi

“Kalau ditanya tentang suka duka dalam proses penyeleksian dana hibah dari kemenpora ini sebenernya banyak banget ya, tapi diantara banyak hal tersebut tentu sukanya yang paling banyak,  kita dapat menambah pengalaman serta mendapatkan banyak relasi dan pembelajaran menjadi seorang wirausaha muda pemula. Kalua untuk dukanya paling ketika mengikuti pelatihan dan wawancara itu biasanya bentrok dengan jam kuliah dan harus mengerjakan proposal disaat tugas kuliah menumpuk tapi over all kita bisa melaluinya”. Ungkap Dewi

“Pesan dan harapan saya, saya berharap semakin banyak lagi temen-temen mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan ini. Saya juga ingin menyampaikan kepada temen-temen, bahwa semester 7 bukanlah akhir dari perjuangan untuk terus merealisasikan mimpi temen-temen semua yang ada di kampus, selama ada peluang maka cobalah sebanyak mungkin dan jangan mudah mengeluh karena proses yang panjang, nikmati saja proses demi proses tersebut. Karena, hasil tidak akan menghianati proses yang panjang tersebut”. Tutup Rifqi