dr. Basuki : Disebut Silent Disease, Osteoporosis Kebanyakan Baru Dikeluhkan Ketika Tulang Patah

 

HumasUPNVJ – Melansir Liputan6.com, Dokter spesialis bedah ortopedi yang juga merupakan dosen Fakultas kedokteran UPN Veteran Jakarta dr. Basuki Supartono mengatakan bahwa penyakit osteoporosis (pengeroposan tulang) meningkatkan risiko kematian pada penderita terutama lanjut usia (lansia).

“Lansia yang mengalami patah tulang sendi panggul memiliki risiko kematian yang tinggi,” kata Basuki dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com Senin (13/12/2021).

Tak hanya lansia, osteoporosis dapat menyerang berbagai tingkatan usia termasuk pemuda tapi memang lebih banyak menimpa usia lanjut khususnya wanita.

Alasannya, usia lanjut memicu aktivitas sel penghancur tulang sehingga lansia rentan terkena osteoporosis.

Osteoporosis dapat terjadi di berbagai tulang manusia, tapi lebih sering terjadi pada tulang yang tipis seperti pergelangan tangan, sendi bahu, sendi panggul, dan tulang belakang.

“Osteoporosis merupakan ancaman kesehatan perempuan lansia. Osteoporosis disebut juga silent disease karena secara diam-diam mengerogoti tulang tanpa penderita menyadarinya. Artinya, penderita tidak mengeluh dan baru mengeluh sakit tulang bila tulang penderita patah,” ujar Basuki.

Pada pengidap osteoporosis, patah tulang dapat terjadi hanya karena benturan ringan (trauma minimal) dan bahkan dapat terjadi tanpa benturan, jatuh, atau trauma.

“Penelitian menyebutkan setengah dari seluruh wanita akan mengalami osteoporosis dan patah tulang semasa hidupnya. Satu di antara tiga laki-laki yang berusia lebih dari 75 tahun akan mengalami osteoporosis," Basuki melanjutkan

Berita Sebelumnya

Lifepal dan UPNVJ Gelar Webinar Pentingnya Melek Perencanaan Keuangan Serta Jurus Hadapi Tantangan Internet Marketing

Berita Selanjutnya

Sambut Hari Bela Negara, UPNVJ Gelar Webinar Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara dari Perspektif Tokoh Agama