HumasUPNVJ - Senat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) telah usai menggelar penyampaian visi dan misi Bakal Calon Rektor dalam Sidang Senat Terbuka yang diadakan, pada Rabu (31/8/2022).

“Acara sesuai dengan harapan kita, semua berjalan dengan demokrasi dan sesuai semua berjalan dengan aturan Kemendikbud maupun UPNVJ, tahap selanjutnya dari lima kandidat akan dipilih tiga besar” kata Ketua Senat UPNVJ Prof Dr Bambang Waluyo, SH, MH setelah usai mendengarkan paparan lima bakal calon Rektor UPNVJ yang diadakan di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, Kampus UPNVJ Pondok Labu, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Sidang Senat UPNVJ menyaring lima orang bakal calon rektor, yang nantinya akan disaring menjadi tiga calon rektor. Lima bakal calon rektor yang telah melakukan paparan visi dan misi, yaitu Dr Anter Venus, MAComm; Dr R Dudy Heryadi, MSi; Prof. Dr. drg. Wahyu Sulistiadi, MARS; Dr. H. Abdul Halim, MAg; dan Dr. dr. Taufiq Fedrik Pasiak, MKes, MPdI. 

Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Rektor UPNVJ Satria Yudhia Wijaya, SE, MSAk mengatakan panitia telah memilih lima bakal calon rektor pada masa pendaftaran yang telah diperpanjang sebanyak dua kali. Masa pendaftaran diperpanjang dua kali karena pada masa pendaftaran hanya ada tiga orang bakal calon yang mendaftar.

“Pada masa perpanjangan pertama pendaftaran, ada tiga orang yang mendaftar tetapi ternyata tidak berhasil memenuhi persyaratan administrasi. Atas arahan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pendaftaran diperpanjang kembali. Dalam perpanjangan kedua pendaftaran, panitia pemilihan berhasil menjaring dua orang bakal calon lagi,” jelas Satria.

Satria mengatakan tahapan pemilihan rektor adalah penjaringan, penyaringan, dan pemilihan. Saat ini, pemilihan rektor telah sampai pada tahap penyaringan yang akan menetapkan tiga calon rektor.

Selanjutnya, panitia pemilihan akan mengirimkan berkas ketiga calon rektor tersebut ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk dianalisis. Analisis dari Kementerian diperkirakan akan berlangsung selama satu bulan, untuk kemudian akan diadakan pemilihan rektor.

“Dalam pemilihan rektor terdapat dua suara, yaitu suara senat dan suara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Suara senat sebesar 65 persen dan suara Kementerian 35 persen,” tuturnya.