Tingkatkan Kesadaran Terhadap Etika Penelitian UPNVJ Gelar Webinar Series 6

KEPK_1.png

HumasUPNVJ - Komite Etik Penelitian Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta melalui webinar series ke 6  dengan tema Pentingnya Etika Penelitian pada Multidisiplin Ilmu yang mengajak  seluruh peneliti untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya etika dalam penelitian seluruh disiplin ilmu.

Webinar series ke 6 yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta baik peneliti dari UPNVJ maupun di luar UPNVJ yang aktif dalam forum diskusi yang terlaksana pada Kamis, (!8/07/24).

Setiap materi mulai dari pemahaman mendasar tentang etika peneitian, prosedur serta persyaratan dalam perolehan jaminan ethical clearence, bahkan berkembang pada berbagai kasus pelanggaran etika yang saat ini menjadi topik pemberitaan media.

“Pesan pentingnya integritas dan etika dalam setiap penelitian untuk memastikan hasil yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi masyarakat luas” ujar Prof. Dr. dr. M.Guritno dalam sambutannya

Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Henry Binsar Hamonangan Sitorus, yang dalam hal ini mewakili  Rektor UPNVJ, menegaskan dalam arahannya sekaligus membuka acara bahwa penelitian menjadi salah satu tugas utama yang harus dilaksanakan setiap civitas akademika perguruan tinggi senantiasa harus memenuhi kaidah etik dan kaidah ilmiah (ethically sound dan scientifically sound).

Berbagai jenis penelitian baik uji klinis maupun observasional yang bermakna, kokoh, manfaat lebih besar dari pada risiko serta berbagai kasus dan fenomena penelitian disampaikan oleh  Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudy, SpFK(K) yang dipandu oleh dr. Sofia Wardhani, bertemakan "Bunga Rampai Masalah Etik Uji Klinik".

Dr. dr. Anna Rozaliyani, juga mengatakan Kriteria penelitian yang memenuhi ethically sound dan scientifically sound  melalui proses validasi serta verifikasi yang menjamin keamanan serta kenyamanan subjek penelitian yang dilakukan oleh Komite Etik Penelitian tergambarkan dalam "Review Etik Penelitian,"

“Tahapan capaian hasil penelitian yang bermakna, kokoh dan bermanfaat bagi masyarakat luas dapat diraih ketika proses reviu dari desain penelitian dilakukan dengan baik, yang dibuktikan dengan ethical clearence” ucap dr. Anna.

Argumentasi pentingnya ethical clearence dalam penelitian terjawab pada tema materi   "Pentingnya Ethical Clearance Penelitian," yang disampaikan oleh Harnawan Rizky, S.Si, MOHRE.

Proses serta prosedur perolehan ethical clearence setiap institusi komite etik memiliki karakter yang berbeda, yang dapat dilakukan secara offline maupun online, sehingga materi yang bermuatan tutorial “ Sistem pengajuan ethical clearence” yang disampaikan oleh menjadi penting untuk dipahami oleh setiap peneliti.

Ketiga tema materi tersebut mengantarkan  para peneliti untuk menghasilkan penelitian sesuai dengan tujuan dari webinar series ke 6 yaitu peningkatan kesadaran dan pemahaman penelitian yang memenuhi ethically sound dan scientifically sound  yaitu penelitian yang bermakna, kokoh, dan bermanfaat ini dipandu oleh Dian Luthfiana Sufyan, S.Gz., M.Gizi.

Rangkaian materi serta diskusi pada webinar series ke 6 ini dapat mengantarkan kita kepada peran keberadaan Komite Etik dalam setiap institusi yang menyelenggarakan penelitian untuk menjamin kredibilitas dan integritas para peneliti sehingga dapat menghasilkan penelitian yang bermakna, kokoh dan bermanfaat bagu masyarakat luas.

Independensi Komite Etik sangat diperlukan untuk menjaga dan bebas dari konflik kepentingan, tidak subjektif siapa penelitinya tetapi bagaimana sebuah desain penelitian menuhi prinsip dasar etik untuk menjamin hak asasi subjek penelitian harus terlindungi dengan baik, manfaat hasil penelitian harus lebih besar dari pada risiko yang ditanggung subjek penelitian serta menegakkan prinsip keadilan terhadap subjek.

Prinsip keadilan terhadap subjek adalah memperlakukan orang lain secara adil, layak dan tepat sesuai dengan haknya. Situasi yang adil adalah seseorang mendapatkan manfaat atau beban sesuai dengan hak atau kondisinya.

Hak subjek untuk ikut secara sukarela, jaminan kerahasiaan data subjek oleh peneliti,  pemberian kompensasi yang layak, serta hak undur diri serta kompensasi untuk subjek harus dijamin oleh peneliti. 

Bagaimana jika peneliti menggunakan subjek yang diambil dari layanan yang diberikan peneliti? Ini harus menjadi perhatian para peneliti untuk mencapai hasil penelitian yang bermakna, kokoh, dan bermanfaat, selayaknya tidak melakukan pelanggaran etika, baik dalam proses penelitian, perlakuan terhadap subjek penelitian, maupun diseminasi hasil penelitian dalam publikasi ilmiah. Integritas akademik dalam karya ilmiah wajib ditegakkan pada institusi pendidikan tinggi, begitu juga UPNVJ.

Peningkatan kesadaran dan pemahaman terhadap eika penelitian di setiap bidang ilmu pada webinar series ke 6 ini diukur berdasarkan indikator perbandingan hasil pre dan post test yang dilakukan, sehingga akan menjadi dasar evaluasi bagi webinar series selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

Berita Sebelumnya

Rektor UPNVJ Terima Penghargaan Terbaik Kedua Liga IKU PTN BLU dari Diktiristek

Berita Selanjutnya

UPNVJ Jadi Tuan Rumah PKP2 2024 Belmawa Ristekdikti