HumasUPNVJ - Kabar membanggakan datang dari Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ). Jurnal Ilmu Komputer FIK menambah jumlah jurnal dari UPNVJ yang terakreditasi National Science and Technology Index (SINTA) 4.
Ketua Jurnal Ilmu Komputer FIK UPNVJ Erly Krisnanik, S.Kom.,MM menceritakan bahwa semua jurnal yang akan terbit wajib dilakukan seleksi ketat.
“Kami memastikan setiap artikel yang diterbitkan memiliki kualitas akademik tinggi dengan seleksi ketat melalui proses peer-review. Standarisasi tata kelola jurnal: kami mengoptimalkan pengelolaan jurnal dengan mengikuti pedoman dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)” jelas Erly saat diwawancarai tim Humas UPNVJ, Selasa, 25 Maret 2025.
Selain peningkatan kualitas artikel dengan seleksi ketat, Erly dan tim berupaya melakukan peningkatan sistem OJS (Open Journal System) dengan melibatkan akademisi dari berbagai institusi. Diharapkan langkah ini dapat meningkatkan objektivitas dan kualitas review artikel, hingga aktif mempromosikan jurnal agar lebih banyak peneliti tertarik mengirimkan artikel berkualitas ke Jurnal Ilmu Komputer FIK UPNVJ.
“Ini yang kami lakukan untuk persiapan karena harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kemendiktisaintek. Nanti kalau kalian punya teman yang dari kampus lain ingin publikasi silakan bisa kirim ke jurnal informatik ya,” pungkasnya.
Capaian yang Erly lakukan tidaklah mulus. Terdapat beberapa kendala yang Ia dan timnya temui dalam prosesnya.
“Kendala yang dihadapi lumayan banyak, terutama dari segi paper yang masuk karena belum terakreditasi jadi sangat sulit mendapatkan paper dari luar kalau tidak didukung dengan kerja sama kampus lain,” tutur Erly.
Selain itu, lanjut dia, kualitas artikel yang masuk tidak semua memenuhi standar jurnal, sehingga perlu dilakukan bimbingan kepada calon penulis
Keterbatasan jumlah reviewer yang sesuai bidang penelitian dan memiliki waktu luang untuk melakukan review secara mendalam juga menjadi tantangan tersendiri. Tim editorial bekerja secara paralel dengan tugas akademik lainnya, sehingga perlu manajemen waktu yang baik agar jurnal tetap berjalan optimal.
“Salah satu tantangan besar dalam meningkatkan akreditasi adalah meningkatkan jumlah sitasi artikel yang telah diterbitkan,” ungkap Erly.
Walau kendala yang dihadapi cukup beragam, Erly mengatakan semua bisa tetap berjalan atas dukungan penuh universitas melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
“Alhamdulillah, kami punya lembaga LPPM yang selalu mengawal dan memberikan coaching untuk tim pengelola jurnal kami, sehingga bisa mengikuti jurnal yang sesuai standar yang telah ditetapkan,” sebut Erly.
“Ada juga dukungan dari fakultas, terutama dekan beserta jajarannya, yang memberikan fasilitas untuk penyelesaian sunting dan editing jurnal. Dukungan lain juga datang dari dosen dan tenaga pendidik yang membantu proses sebagai pengelola jurnal,” tutup Erly.