HumasUPNVJ - Dalam sesi Pengenalan Nilai Budaya di acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025, Hamry Gusman dari Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) DKI Jakarta menegaskan pentingnya empat konsensus dasar bangsa yang menjadi fondasi kokoh Indonesia: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hamry mengingatkan bahwa sebelum lahirnya Pancasila, Indonesia kerap terpecah oleh konflik antaragama, antarkerajaan, dan antarsuku.
“Setelah Pancasila lahir pada 1 Juni 1945, barulah kita sadar bahwa perbedaan bukan alasan untuk bermusuhan. Kita ini saudara sebangsa dan setanah air,” ujar dia di hadapan 4.800 mahasiswa baru UPNVJ di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Hamry menekankan bahwa keempat konsensus ini bersifat permanen dan tidak boleh diganti, karena menjadi penopang persatuan bangsa.
Ia juga menyoroti keistimewaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Hamry, hampir tidak ada negara lain yang memiliki keragaman seperti Indonesia dan mampu merdeka dengan mengusir penjajah.
“Dulu yang berjuang bukan hanya satu agama atau suku, tapi semua bahu-membahu. Itulah kekuatan kita,” ucap dia.
Berbicara soal budaya, Hamry menjelaskan bahwa budaya Indonesia adalah keseluruhan nilai, gagasan, norma, dan praktik yang diwariskan serta berkembang di masyarakat, mulai dari bahasa, kesenian, adat istiadat, hingga kebiasaan sehari-hari. Ia menegaskan tiga langkah penting untuk menjaga kedaulatan budaya: mempelajari ragam budaya Indonesia, mencintainya, dan menjadikan gotong royong sebagai gaya hidup.
Hamry juga mengingatkan generasi muda untuk lebih menghargai karya bangsa sendiri, termasuk seni dan perfilman lokal, serta aktif menjaga nilai-nilai Pancasila. Ia memaparkan sejumlah program Pemprov DKI yang mendukung pelestarian budaya dan kesejahteraan warga, mulai dari bantuan pendidikan (KJMU), revitalisasi kesenian Betawi, hingga rencana pembangunan sekolah-laboratorium Pancasila.
“Jangan sampai kita hanya menjadi penonton budaya orang lain. Budaya Indonesia adalah jati diri kita, dan menjaganya berarti menjaga kedaulatan bangsa,” tutup Hamry.