HumasUPNVJ - Permasalahan sampah merupakan permasalahan klasik yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah maupun masyarakat. Sebenarnya, permasalahan sampah bisa diatasi dimulai dari kesadaran diri untuk tidak membuang sampah sembarangan dan pengelolaan sampah yang benar.
Permasalahan diatas yang mendasari Lembaga Pengabdian dan Penelitian Masyarakat (LPPM) UPNVJ menyelenggarakan Program Penerapan Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat Tahun 2019 di Auditorium Bhineka Tunggal UPNVJ dengan tema Pemanfaatan Sampah Plastik sebagai Alternatif Wirausaha Masyarakat Krukut, Kecamatan Limo dan Cinere, Kota Depok, pada Selasa (09/07/19).
Acara dihadiri oleh Rektor, Kepala LPPM, perwakilan dosen UPNVJ dan masyarakat pengolah sampah dari Kecamatan Limo dan Cinere dengan narasumber seorang pengusaha bernama Muhammad Baedowy. Beliau adalah pengusaha yang memiliki bisnis daur ulang sampah yang mengolah sampah menjadi barang yang bisa dipakai kembali seperti lakop sapu yang dibuat dari botol minuman.
Dalam sambutannya Rektor UPNVJ Erna Hernawati menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat khusunya masyarakat Kecamatan Limo dan Cinere. Beliau menyampaikan kegiatan ini merupakan kewajiban perguruan tinggi dengan tujuan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar.
“Kami sangat senang dan mengapresiasi dengan kehadiran bapak ibu semua yang telah hadir di acara ini sebagai tindak lanjut kegiatan pengabdian masyarakat kita. Kita sebagai perguruan tinggi hal ini merupakan tugas kami dan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu kewajiban dan dengan keinginan kami agar dapat memberikan manfaat pada masyarakat sekitar. Bagaimana kita bisa mampu mengubah barang yang tidak berguna bisa menjadi barang yang bernilai ekonomis. UPNVJ sendiri sudah mencanangkan Go Green di lingkungan kampus dan implementasinya kita dapat meminimalkan minuman kemasan plastik. Dengan cara tersebut saya berharap hadirin semua dapat ikut berkontribusi dengan pengurangan sampah dan tahap selanjutnya kita akan pengurangan styrofoam. Dosen dari Fakultas Teknik saat ini juga sedang meneliti bagaimana membuat kemasan makanan pengganti styrofoam untuk meningkatkan ramah lingkungan. Mudah-mudahan setelah penelitian selesai kita bisa sama-sama mensosialisasikannya pada masyarakat sekitar” Ujarnya.
Dalam kegaiatan diskusi ini, Mohammad Baedowy menampilkan video usahanya mengolah sampah plastik sebagai sumber devisa. Kerja kerasnya juga membuahkan berbagai penghargaan misalnya juara 1 wirausaha terbaik Indonesia versi Dji Sam Soe Awards, Kalpataru dan Industri Hijau Nasional dari Kementerian Perindustrian. Hal ini yang membuat para hadirin semakin semangat untuk mengurangi sampah plastik dengan mengolahnya menjadi sesuatu hal yang berguna maupun bernilai ekonomis.