HumasUPNVJ – UPNVJ tahun ini menjadi salah satu daftar universitas yang siap menerima calon mahasiswa baru. Berbagai persiapan sudah dilakukan masing-masing Fakultas. Termasuk FT, yang berencana akan membuka prodi baru di tahun ini, yakni prodi Rekayasa Tekstil.
Wakil Rektor Bidang Akademik UPNVJ, Anter Venus membenarkan rencana dibukanya rekayasa tekstil ini sebagai prodi baru. “Seingat saya sedang mengirim surat lagi ke Ristekdikti (Sekarang Kemendikbud, red) ujar Anter Venus kepada ASPIRASI pada Rabu, (12/02).
Dekan FT UPNVJ, Reda Rizal mengatakan alasan dibukanya jurusan baru ini karena belum adanya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang membuka prodi tersebut. Menurut Reda, UPNVJ mempunyai banyak dosen yang ahli dibidang tekstil, sehingga ia meyakini bahwa UPNVJ memenuhi syarat untuk membentuk prodi baru ini.
Reda juga menambahkan, bahwa jumlah minat dan permintaan di ranah industri tekstil kian membesar dari tahun ke tahun. Hal ini menjadikan Reda yakin bahwa jurusan ini akan banyak diminati oleh calon mahasiswa baru.
“Produksi Indonesia sendiri untuk menghasilkan tekstil itu tidak ter-cover, sehingga banyak yang impor. Artinya, tekstil itu dibutuhkan berarti kan harus ada yang membuat,” ujar Reda kepada ASPIRASI pada Jumat, (14/2).
Meskipun pengajuan jurusan baru ini sudah dilakukan sejak bulan Juni 2019, nyatanya FT hingga saat ini belum mengantongi izin dari Kemendikbud. Reda mengatakan, seiring berjalannya waktu ada persyaratan yang belum terpenuhi. “Persyaratannya adalah semua dokumen itu harus dalam bentuk asli, tidak boleh di fotokopi atau scan” ucap Reda.
Reda mengatakan bahwa ia dan jajaran pengurus lainnya pun masih terus mengurus perizinan terkait jurusan baru ini. Reda sendiri meyakini persiapan Fakultas Teknik sudah sampai 95%. “Kalau keluar izinnya (tahun ini, red) masih bisa kita sebarkan untuk menerima mahasiswa tapi melalui jalur mandiri,” ujar Reda.
Laki-laki yang memilki hobi mendengarkan musik ini menambahkan bahwa nantinya mahasiswa yang mengambil program studi ini akan mendapat gelar Sarjana. “Jadi program studinya adalah rekayasa tekstil program sarjana,” tambah Reda.
Reda menanggapi bahwa nantinya rekayasa tekstil akan mengadopsi kurikulum dari Internasional dan dalam negeri. Kurikulum itu juga akan mengacu pada apa yang disepakati oleh asosiasi pertekstilan Indonesia. “Karena asosiasi yang tau, tentang kurikulum tekstil ini. Jadi bukan kementerian,” tutup Reda kepada ASPIRASI.
Sumber: Aspirasionline.com Reporter : Dhea Mg. | Editor : Rafi Shiddique.