Pulang dari Latsarmil, Prajurit Komcad Bincang Santai dengan Humas UPNVJ

HumasUPNVJ - Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah resmi menetapkan kurang lebih 3000 anggota Komcad (Komponen Cadangan) TNI pada 7 Oktober 2021 lalu yang diantaranya 14 mahasiswa dan 6 tenaga kependidikan dari kampus bela negara, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Terlebih dahulu kita harus tau apa itu Komcad, Komcad yaitu sebuah pasukan cadangan militer  atau sebuah organisasi militer yang terdiri dari warga negara yang menggabungkan militer dengan karier sipil. Komponen cadangan untuk melawan ketika suatu negara untuk memobilisasi perang  total atau untuk mempertahankan diri dari invasi. Umumnya tidak dianggap sebagai bagian dari suatu badan yang berdiri permanen. Keberadaan komponen cadangan memungkinkan suatu negara untuk mengurangi anggaran militer pada masa damai dan disiapkan untuk perang. Sebagian negara memiliki komponen cadangan sebagai bagian sistem pertahanan negara. Secara umum fungsi komponen cadangan adalah fungsi mobilisasi dan fungsi demobilisasi. Pola pengangkatannya melalui kewajiban bagi mereka yang memenuhi syarat kesehatan dan syarat-syarat lainnya, dan melalui pendaftaran secara sukarela. (Wikipedia)

Tim Humas UPNVJ melakukan wawancara langsung dalam bentuk podcast dengan perwakilan prajurit komcad UPNVJ, Triyono (mahasiswa) dan Imam (tendik) yang bertempat di Lab Radio Fisip UPNVJ, Gd. Moh. Yamin Lt. 4 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. (12/10)

Dalam podcast tersebut banyak pengalaman yang diceritakan Triyono dan Imam, diantaranya mengenai awal mula pendaftaran komcad yang mereka ikuti, pelatihan dasar yang didapatkan, tantangan yang dihadapi sampai dengan suka duka selama mengikuti pendidikan militer komcad yang berlokasi di Rindam Jakarta Timur periode bulan Juni – Oktober 2021.

WhatsApp_Image_2021-10-13_at_10.54.12_(1).jpeg

“Dalam proses pendaftaran, kami mengikuti beberapa tahap, diantaranya administrasi, kesehatan, latihan fisik dan psikotes. Proses ini adalah proses yang cukup panjang, karena sebelum dinyatakan lolos di tahap awal, kami tetap dikarantina selama kurang lebih dua minggu untuk mengikuti penilaian fisik. Setelah melalui tahap pendaftaran yang cukup ketat, prajurit yang lolos akan mengikuti banyak pelatihan dasar seperti baris berbaris, latihan dasar menembak, upacara militer, survival di hutan dan beberapa pelatihan kemiliteran lainnya”. Jelas Triyono

Melengkapi penjelasan Triyono, Imam juga menceritakan suka duka selama mengikuti latsarmil ini, “Banyak sekali hal yang bisa menjadi pelajaran selama kita disana, suka dan duka tentunya menjadi satu. Untuk sukanya kami mendapatkan banyak sekali ilmu dan pelatihan yang sebelumnya belum pernah kami dapatkan. Ada banyak tips dan trik disetiap latihan fisik yang diajarkan, contoh yang paling kami ingat, seperti pada saat lari, sebaiknya harus tetap bersuara (sambil bernyanyi) untuk melatih pernafasan dan juga suara. Selain suka, duka pun juga tidak luput dari perjalanan kami, kurang lebih empat bulan kami jauh dari keluarga, tidak bisa berkomunikasi seperti biasa, ini cukup sedih tetapi hal seperti ini bukan menjadi penghalang untuk kami bisa tetap fokus berlatih dan belajar”, lanjut Imam

“Ada satu hal yang paling kami ingat ketika rindu rumah dari pelatih kami, tiga poin penting dalam menjalani latsarmil ini yaitu yang pertama adalah semangat, kedua semangat dan ketiga juga semangat”, tutupnya

Dalam perbincangan ini, Triyono dan Imam juga menyampaikan alasan mereka mengikuti latsarmil komcad, yaitu selain untuk mencoba hal baru, alasan yang paling penting adalah rasa cinta tanah air untuk memperkuat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berita Sebelumnya

Rapat Lanjutan Penerimaan Mahasiswa Baru Prodi Baru S1 Fisioterapi

Berita Selanjutnya

Ikut Program Kampus Mengajar, UPNVJ Lepas 120 Mahasiswa