HumasUPNVJ – Keluarga besar UPN “Veteran” Jakarta sejak dulu secara rutin meperingati Isra’ Mi’raj. Pada kesempatan kali ini peringatan Isra’ Mi’raj 1444 H yang jatuh pada hari Sabtu (18/02) dilakukan secara daring dengan menghadirkan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H. Armai Arief, M.Ag.
Peringatan ini bukan hanya sekadar rutinitas namun juga sebagai momen untuk melakukan refleksi diri atas kepercayaan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Jika kita membaca literatur berkaitan dengan Isra Mi’raj maka hal yang menjadi poin utama untuk diperhatikan adalah persoalan ujian keimanan.
Tema yang diusung tentunya tidak lepas dari kaitan peristiwa Isra’ Mi’raj dengan kehidupan dalam dunia kerja, yakni “Isra’ Mi’raj sebagai momen untuk meningkatkan keimanan dan etos kerja”. Narasumber berkesempatan membahas bagaimana enititas nilai etos kerja dalam kepemimpinan dikaitkan dengan peristiwa Isra’ Mi’raj.
Mengutip dari materi yang disampaikan oleh Prof Armai, setidaknya ada lima entitas nilai etos kerja dalam sebuah kepemimpinan. Pertama adalah integritas moral. Sebagaimana tercermin dari ayat yang mengemukakan peristiwa Isra’ Mi’raj yang dimulai dengan tasbih, juga peristiwa pembersihan dada Nabi dengan air Zamzam ditambah dengan wudlu. Dalam sebuah kepemimpinan, peristiwa ini menggambarkan bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah menjaga integritas moral.
Selanjutanya yaitu kita dianjurkan belajar pada sejarah baik tentang nilai-nilai yang berkenaan dengan masa lampau atau pun berupa pengalaman dari orang lain yang pernah menjalankan sebuah kepemimpinan agar kontinuitas kesejarahan dapat terus dipertahankan dan dikembangkan. Melalui cara ini sebuah pemimpin diharapkan dapat memelihara nilai lama yang baik dan mengambil nilai baru yang lebih baik lagi.
Entitas ketiga adalah nilai kesejahteraan. Sebuah kesejahteraan diharapkan tidak terlepas dari seorang pemimpin yang dapat berjalan dengan benar dan tidak mudah terpincut godaan sebagaimana teladan Nabi Ketika melakukan Mi’raj-nya. Kepemimpinan yang demikian hanya dimungkinkan apabila seluruh aparatnya tegak lurus dalam melaksanakan keadilan dengan dilandasi oleh nilai-nilai persamaan di mata hukum.
Kemudian Prof. Armai membahas tentang Kebijakan. Hendaknya kebijakan seorang pemimpin membumi kepada hati dan kebutuhan rakyat yang dipimpinnya. Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj hal itu sesuai dengan teladan Nabi yang mana beliau sudi kembali ke bumi setelah bertemu Allah SWT dengan maksud untuk menyelamatkan nasib umatnya.
Entitas terakhir yang dijelaskan yakni mendirikan shalat. Amanat rasul yang satu ini pada dasarnya merupakan suatu simbolisme yang mengajarkan prinsip kepemimpinan yaitu pola hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan antara manusia dengan sesamanya.
Melalui peringatan Isra’ Mi’raj, Rektor UPN “Veteran” Jakarta berharap tausyiah yang diberikan oleh narasumber dapat menginspirasi dan memotivasi kita agar senantiasa memperbaiki diri. Tidak hanya itu, Venus berharap peristiwa Isra’ Mi’raj membuat keimanan kita kian menebal dan menguat.
“Kita berharap dari tausiyah ini keimanan kita terus menebal dan menguat. Apabila keimanan kita menguat bapak ibu, kita juga percaya bahwa seperti dikatakan Allah SWT; tujuan penciptaan manusia itu ibadah. Kalau memang ibadah, seluruh aktivitas kita itu ibadah maka kerja kita juga menjadi ibadah. Kalau sudah jadi ibadah saya percaya daya juang kita, ketekunan kita, keuletan kita akan terus menebal dan itu menjadi modal paling penting bagi kita untuk universitas bertransformasi menjadi lebih baik.” Ujar Venus dalam saat membuka acara.