HumasUPNVJ - Dalam rangka meningkatkan pendidikan serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta (UPNVJ) menggelar kuliah umum yang menghadirkan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, M.Si dengan tema Komitmen Perguruan Tinggi Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Antusiasme tinggi dari para mahasiswa UPNVJ dapat dilihat dari jumlah kehadiran yang melebihi target. Sebelumnya, diperkirakan akan ada 220 mahasiswa, namun ternyata jumlahnya mencapai 250.
"Kita kehadiran sosok yang sangat berotoritas dalam memberikan pandangan terhadap masa depan bangsa ini menandai sebuah momen penting. Kuliah umum ini membahas tentang pentingnya persiapan Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta berkomitmen pada negara," ujar Anter Venus, Rektor UPNVJ dalam sambutannya di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, pada Kamis (14/3/24).
Dalam kesempatan istimwewa ini, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menjelaskan bahwa mengelola negara sebesar Indonesia tidaklah mudah dan dihadapi dengan berbagai tantangan yang kompleks. Dia menyoroti perubahan yang cepat dalam dunia, yang terutama terlihat dalam dampak COVID-19 dan konflik geopolitik global seperti perang Rusia-Ukraine dan konflik Palestina-Israel yang memengaruhi Indonesia.
"Dalam menghadapi tantangan ini, peningkatan kualitas SDM menjadi kunci utama. Indonesia perlu fokus pada pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi dan birokrasi, serta transformasi ekonomi menuju green economy," jelas KSP Moeldoko.
Kuliah umum ini juga bersifat dua arah, di mana para mahasiswa bisa dengan bebas bertanya seputar topik pembahasan. Dalam sesi tanya jawab, KSP Moeldoko menjawab berbagai pertanyaan terkait kebijakan pemerintah, nasionalisme, dan isu investasi.
Dia menekankan pentingnya mengurangi emisi kendaraan bermotor dengan mendorong industrialisasi kendaraan listrik. Tidak hanya itu, Beliau juga membahas pentingnya memahami indikator ketertarikan investor asing terhadap Indonesia, serta memperjelas kepada audiens yang hadir mengenai aturan terkait tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia.
KSP Moeldoko menegaskan bahwa generasi muda bukanlah pewaris, tetapi penentu masa depan. Masa depan Indonesia bergantung pada semangat, kreativitas, dan kepemimpinan para generasi muda.
*ans/Humas