HumasUPNVJ - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) bekerja sama dengan Rights Project dari University van Amsterdam (UvA), mengadakan Pressure Cooker’s Workshop seputar isu pekerja migran.
Berlangsung di Hotel RA Suite Simatupang Jakarta pada 24-25 Juni 2024, lokakarya ini ditujukan untuk melatih kemampuan para mahasiswa dari beberapa universitas di Jakarta dalam menyusun usulan kebijakan atau policy brief tentang isu-isu yang muncul terkait pekerja migran asal Indonesia, khususnya terkait hak-hak yang seharusnya didapatkan mereka yang bekerja di berbagai negara dunia.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan berlatar belakang banyaknya isu-isu pelanggaran atas hak yang seharusnya didapat para pekerja migran Indonesia, di mana hal ini juga menjadi perhatian sivitas akademika UPNVJ dan UvA.
Selain itu, lokakarya ini juga merupakan bentuk implementasi kerja sama di bidang tri dharma perguruan tinggi yang dijalin Program Studi S2 Ilmu Politik UPNVJ dengan Rights Project dan UvA sejak 2023.
Perwakilan dari Rights Project, Annisa Sekaringrat, mengatakan bahwa "persoalan yang dihadapi para pekerja migran asal Indonesia sangat banyak, khususnya terkait pengupahan yang rendah."
"Biasanya pemberi kerja dari negara-negara lain menggunakan dalih bahwa pekerja migran asal Indonesia memiliki skill rendah sehingga mereka diberikan upah yang sangat rendah dan tidak manusiawi," ucapnya.
Dengan kondisi-kondisi tersebut, maka tercetuslah ide menyelenggarakan Pressure Cooker’s Workshop, yang berisi metode pembelajaran baru untuk mendorong mahasiswa menganalisis serta mengembangkan pemecahan masalah dari perspektif para pemangku kepentingan (stakeholders).
Urgensi Isu Pekerja Migran
Para mahasiswa yang mengikuti Pressure Cooker’s Workshop dihadapkan pada pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, NGO, dan serikat pekerja untuk menggodok ide yang mereka miliki terkait pekerja migran Indonesia berupah rendah. Di akhir sesi, para mahasiswa merefleksikan proses kerja yang mereka lakukan.
Ketua tim pelaksana kegiatan, Dini Putri Saraswati, menyatakan bahwa "penting bagi kita untuk memberikan pengetahuan bagi para mahasiswa, dalam hal ini dari berbagai kampus di Jakarta agar mereka memahami problem-problem yang dihadapi para pekerja migran asal Indonesia, sekaligus memberikan skill kepada mereka untuk menyusun sebuah usulan kebijakan berbasis kajian akademik dari hasil diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan."
Beberapa pemangku kepentingan hadir dalam lokakarya dan memberikan materi, di antaranya perwakilan Migrant Care, Kementerian Ketenagakerjaan RI, Kementerian Luar Negeri RI, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), serta dari United Cities and Local Government Asia Pacific. Para stakeholders yang hadir memberikan materi-materi berdasarkan realitas kasus, dan hasil dari materi-materi tersebut dianalisis para peserta untuk kemudian digunakan sebagai dasar perumusan usulan kebijakan atau policy brief yang didiskusikan bersama.
Peserta kegiatan ini meliputi mahasiswa dari beberapa kampus di Jakarta, seperti UPNVJ, Universitas Nasional (UNAS), Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Universitas Budi Luhur, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, dan Politeknik STIA LAN Jakarta.
Alma Nur Syahbani, salah satu mahasiswa peserta lokakarya, mengatakan bahwa "isu atau topik bahasan tentang Pekerja Imigran Indonesia yang jarang dibahas atau kurang menjadi perbincangan dibahas secara komprehensif dalam acara ini."
"Pembahasan mengenai permasalahan dan sosialisasi berbagai upaya perlindungan membuat kami sebagai mahasiswa sadar akan urgensi isu migran di Indonesia," ujar Alma.