HumasUPNVJ - Transportasi medis udara telah menjadi bagian dari sistem medis darurat. Melalui penggunaan transportasi udara, khususnya helikopter, pasien dapat bergerak dengan cepat dan aman ke rumah sakit rujukan. Saat ini di Indonesia hanya sedikit tenaga ahli yang dapat melakukan evakuasi keadaaan darurat melalui transportasi udara atau yang biasa kita sebut ambulans helikopter.
Untuk itu, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta bekerja sama dengan Fondation de l'Académie Médecine (FAM) dan Airbus Foundation mengadakan pelatihan Helicopter Emergency Medical Service (HEMS) di Indonesia pada tanggal 3 – 4 Desember 2019 di Kampus Limo UPN Veteran Jakarta, dan tanggal 5 Desember dilaksanakannya praktek dengan helikopter Airbus H135 milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di base Pelita Air Service, Pondok Cabe.
Dalam sambutannya Rektor UPN Veteran Jakarta Erna Hernawati menyampaikan “training ini penting bukan hanya bagi Indonesia tapi juga UPNVJ karena sesuai dengan visi dan misi fakultas dan universitas dimana HEMS training ini mencangkup penanganan medis termasuk dalam kejadian-kejadian seperti bencana alam dan kecelakaan lalu lintas” Ucapnya.
Senada dengan Budi Sylvana Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes ucapan terimakasih kepada UPN Veteran Jakarta dan FAM karena sebagai penggagas pertama kegiatan ini di Indonesia. “Terimakasih kepada UPNVJ karena penggagas pelatihan emergensi helikopter pertama di Indonesia dan terimakasih untuk UPNVJ sudah menyediakan pelatihan ini dengan Airbus Foundation” ujarnya.
Budi menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas dari tenaga medis khususnya medis dari industri penerbangan karena nyatanya 30% pasien emergensi meninggal di rumah sakit, sedangkan 70% pasien emergensi meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit, jadi hal ini bertujuan meningkatkan kinerja tim medis di UPNVJ dan Indonesia.
Director FAM Eleonore Assante juga menambahkan FAM dibentuk pada tahun 2013 dan berfokus pada kegiatan kemanusiaan dinegara - negara seperti Cina, Rusia, India, Brazil, Mexico dan juga Indonesia dengan melakukan pelatihan terhadap dokter - dokter. FAM telah bekolaborasi dengan airbus foundation selama 5 tahun.
Pelatihan yang diperuntukkan untuk tim medis terutama kegawatdaruratan ini adalah salah satu program tahunan Airbus Foundation yang dilakukan di negara-negara terpilih. Airbus Foundation dan FAM telah melakukan kegiatan ini selama kurang lebih 5 tahun di negara-negara berkembang dan sedang berkembang. Indonesia menjadi pilihan karena tingginya tingkat kecelakaan jalan terutama tol dan kondisi geografis dan geologis Indonesia yang mengakibatkan rawannya bencana, namun belum mencukupinya tenaga medis kegawatdaruratan yang terlatih, khususnya untuk evakuasi dengan helikopter.
Dengan dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan RI melalui Pusat Krisis Kesehatan, acara ini terselenggara dengan sukses dan mendapatkan sambutan yang luar biasa dari pemangku kepentingan medis dan non-medis. Terbukti dengan membludaknya jumlah peserta menjadi 2 kali lipat dari perkiraan penyelenggara dengan jumlah 50 Peserta menjadi 102 peserta. meliputi dokter dilingkungan UPN Veteran Jakarta, pemangku kepentingan non medis seperti operator helikopter, kementerian perhubungan, korlantas polri dan sebagainya turut hadir dalam acara ini.
Diharapkan setelah pelatihan ini, akan terselenggara kembali pengenalan dan pelatihan-pelatihan lanjutan untuk dapat memperkuat sistem, infrastruktur dan tenaga medis yang dapat mendukung implementasi HEMS/Helikopter Ambulans di Indonesia.