HumasUPNVJ - Paradigma baru dalam pendidikan tinggi menekankan pada kemampuan dalam mengembangkan daya saing bangsa dan menerapkan otonomi pada suatu institusi pendidikan, yang di dalamnya telah tumbuh suasana keterbukaan dan akuntabilitas sebagai pertanggungjawaban kepada publik. Dengan adanya paradigma tersebut, UPN Veteran Jakarta menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan bagi para pembina unit kegiatan mahasiswa dilingkungan UPN Veteran Jakarta dan menghadirkan dua narasumber, diantaranya yaitu Benny Herwanto dan Budi Utomo Kukuh Widodo yang diselenggarakan selama tiga hari, Senin 24 Februari sampai dengan Rabu 26 Februari 2020 bertempat di Mercure Hotel Jakarta.
Kegiatan dibuka oleh sambutan Rektor UPNVJ, Erna Hernawati, “Kegiatan ini dilaksanakan agar para pembina bisa membimbing mahasiswa di UKMnya masing-masing dalam berorganisasi. Karena setelah pelatihan untuk pembina ini akan ada pelatihan untuk para mahasiswa juga. Saya berharap semoga kedepannya bapak-ibu yang hadir disini dapat memberikan rancangan-rancangan strategis kepada para mahasiswa agar melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tepat sasaran dan melaksanakan kegiatan yang tentunya sesuai dengan visi misi dari UPNVJ itu sendiri dan mampu menciptakan lulusan yang berdaya saing dan beridentitas bela negara”. Ucapnya
Sementara itu, menurut Ketua Panitia, Asep Kamaluddin, “Dampak dari globalisasi adalah perubahan peran lembaga pendidikan tinggi, dari lembaga pendidikan yang tradisional menjadi pencipta IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), dari perencana acak menjadi strategis, dari pendekatan yang semula komparatif menjadi pendekatan yang kompetitif. Berkaitan dengan paradigma baru dalam pendidikan tinggi, pengembangan pendampingan kemahasiswaan perlu menjadi salah satu perhatian dari berbagai pihak khususnya Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan menjadi suatu fondasi yang sangat menentukan untuk menentukan ke arah mana bangsa ini akan dibawa untuk menghadapi percepatan kemajuan IPTEK serta kehidupan dalam era globalisasi yang mensyaratkan adanya kemampuan dan daya saing untuk dapat menunjukkan keberadaan di antara negara dan bangsa lain di dunia”. Jelas Asep
Selain itu, dalam wawancaranya dengan Tim Humas, Asep juga menjelaskan tujuan pelatihan ini diselenggarakan, “Dengan adanya kegiatan ini, peserta P3MAWA dapat menerapkan fungsi pendamping kemahasiswaan dengan mengetahui kondisi dunia kemahasiswaan di Indonesia, dapat mengetahui pola pengembangan kemahasiswaan secara nasional, dan dapat memahami dinamika kehidupan mahasiswa”. Lanjutnya
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh narasumber mengenai konsep P3MAWA dan materi mengenai Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa.