Activate Event Online Campaign Ambassador, Pembelajaran Jarak Jauh sehat ga sih untuk mental mahasiswa?

HumasUPNVJ - Campaign.com ialah social traker yang mengajak changemakers untuk beraksi sosial. Campaign.com sebagai platform yang mewadahi para changemakers untuk menjalankan aksinya yang memiliki fungsi untuk:

 (1) Memotivasi changemakers yang belum termotivasi mengikuti aksi sosial serta awareness terhadap dunia yang masih membutuhkan hal baik dari manusia,

(2) Development habbit melakukan perubahan dan kebiasaan baik,

(3) Menyebarkan aksi sosial ke orang lain agar aksinya sustainable,

(4) Stay up-to-date agar bisa berpartisipasi selanjutnya. 

Campaign Ambassador ialah Perwakilan Mahasiswa yang berkuliah di sekitar Jabodetabek dengan memiliki peran sebagai duta untuk mempromosikan suatu platform yang bergerak di bidang aksi sosial yaitu Campaign.com serta menjadi salah satu bagian dari dunia untuk sebuah perubahan sosial yang lebih baik. 

Activate Event Online adalah tugas akhir yang dilakukan Campaign Ambassador secara online dengan mengangkat Konsep “Indonesia Lawan Corona” dengan tema, “Pembelajaran Jarak Jauh sehat ga sih untuk mental mahasiswa?”. Event ini akan membawa materi seputar “Dukungan dari dunia akademik dalam menanggapi Pandemi COVID-19, perubahan sistem pendidikan yang menjadi online, bagaimana memelihara kualitas kesehatan mental serta dukungan terhadap kampanye #IndonesiaLawanCorona”. Hal ini sejalan dengan challenge #IndonesiaLawanCorona yang disusun oleh tim Campaign.com yang dapat diakses melalui aplikasi Campaign #ForChange dengan membuka Campaign page https://campaign.com/IndonesiaLawanCorona

(Sumber: campaign.com)

Kegiatan ini dilakukan pada Sabtu, 16 Mei 2020, pada pukull 14.00 – 16.00 WIB melalui Zoom Meeting Online dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu: Dr. dr. Ria Maria, Sp.KJ., MH.  Selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UPNVJ dan Habibul Fuadi Hanif selaku Founder Komunitas ‘Panti Goceng’.

Terdapat 223 dari 344 pendaftar hadir mengikuti webinar ini. Dalam webinar yang terlaksana, Habibul sebagai seorang founder dari komunitas yang dibentuknya memberikan sharing  santai terkait apa yang dilaluinya selama pandemi ini, menurutnya dengan pandemi ini, ia melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ yang membuat dirinya bosan dengan kegiatan kuliah yang harus bangun pagi-pagi, kuliah dengan platform/website yang beragam dan banyak mengeluarkan biaya besar untuk membeli kuota internet. Hal ini juga menjadi kendala bahwa pada dasarnya ekonomi setiap mahasiswa sangatlah berbeda. Ditambah lagi tugas yang banyak tiada henti, membuat dirinya harus berbagi waktu di malam hari untuk belajar. Tetapi pandemi ini juga memberikan dampak baik untuk Habibul, seperti semakin dekat dengan keluarga, bisa makan bareng dengan satu sama lain, dan membuat dirinya terus memacu semangat untuk belajar secara jarak jauh ini. Selain itu, Pandemi Covid-19 juga berdampak pada komunitasnya yaitu ‘Panti Goceng’. Komunitasnya memiliki proker yaitu Kasih Donasi untuk Panti, tetapi itu semua mengalami kendala seperti terulurnya waktu dan mulai menurunnya semangat anggota di komunitasnya. Sekarang, komunitasnya sedang menggalang dana untuk melakukan proker ‘beli baju baru’. Tapi karena semuanya harus stay at home, jadi harus memahami keadaan dan mengubah proker dengan cara donasi ke Panti atau Komunitas yang membutuhkan. Proker donasi ini difokuskan juga untuk orang pinggir jalan sekitar Bogor dan Padang. Selain itu juga, komunitasnya memiliki proker baru sejenis kelas online yang bekerja sama dengan mapres dengan materi seperti kesehatan mental dan beasiswa.

Dr. dr Ria Maria menjelaskan bahwa ada beberapa hal memang yang menjadi kendala untuk mahasiswa dalam menghadapi pandemi ini, “PJJ dan belajar online menjadi masalah bagi Mahasiswa karena membuat Mahasiswa kaget dengan perubahan dan tidak ada preparasi sama sekali. Selain PJJ, permasalahan mahasiswa juga adalah Rumah yang dihuni tidak nyaman dan sarana prasarana tidak memadai. Ditambah lagi, tugas yang diberikan sangat banyak dengan deadline yang sangat cepat dan pastinya Mahasiswa kebingungan apakah tugasnya diperiksa atau tidak. Ada beberapa Efek psikologis PJJ terhadap Mahasiswa, diantaranya: Kesepian (kegiatan interaksi sosial berkurang, dan berbeda sekali rasanya kontak fisik dengan kontak sosial lewat online), Efeknya depresi, kecemasan atau badan merasa tidak baik walaupun dengan keadaan nyaman dan rileks tapi mudah capek, rasa cemas, stress dan capek selama 7 hari 24 jam terulang disertai pikiran yang terlalu memikirkan tugas dan beban ada di rumah. Biasanya di rumah sudah santai sekarang malah jadi boomerang”. Jelas dr. Ria

Selain itu dr. Ria juga memberikan tips sehat mental walaupun berada #dirumahaja, “Belajar dengan word affirmation dan nikmati keadaan ini serta makan makanan bergizi, buat susunan aktivitas selama stay at home dengan waktu yang fleksibel sehingga melahirkan aktivitas yang kreatif, lakukan olahraga, bisa dengan bantuan media sosial, lakukan hobi yang menyenangkan dan tetap jaga interaksi dengan orang lain”. Tutupnya

Webinar_FK_2.jpg

 

webinar_FK3.jpg

 

webinar_fk4.jpg

webinar_FK.jpg

Berita Sebelumnya

UPNVJ Hadapi Pandemi dengan Memaksimalkan PJJ dengan Sistem RAF

Berita Selanjutnya

Bersama Wakil Ketua DPR RI, UPNVJ Gelar Bimtek Online Proses dan Bimbingan Penyusunan Undang-Undang (Legislative Drafting) bagi Profesional Dosen