Magang Inovatif Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPNVJ yang Diapresiasi Pemda DKI

HumasUPNVJ - Dalam rangka menjalankan kewajiban mahasiswa pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, mahasiswi semester akhir Ilmu Komunikasi Fisip UPN Veteran Jakarta, Tsabdany Tzara dan Namira Tasya melaksanakan Audit Komunikasi di instansi pemerintah tepatnya pada Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta. Proses magang yang berlangsung selama 40 hari kerja digunakan sebaik-baiknya untuk mempraktekan ilmu yang sudah didapatkan semasa kuliah.

Magang yang biasanya diketahui hanya diisi dengan menjalankan pekerjaan yang biasanya dilakukan pada tempat magang tersebut. Kali ini dilaksanakan secara berbeda oleh keduanya, mereka menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan pada instansi tempat mereka magang. Kegiatan paparan Audit yang diselenggarakan pada hari Selasa 8 September 2020 melalui aplikasi zoom ini dimulai dengan sambutan yang diberikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UPN Veteran Jakarta Bapak Dr. Antar Venus MA. COMM, “Selama puluhan tahun, dengan melibatkan ribuan Mahasiswa yang telah magang di lingkungan Pemda DKI, baru kali ini kegiatan magang mahasiswa diapresiasi sangat tinggi. Apresiasi tersebut diberikan kepada dua mahasiswi Ilmu Komunikasi UPNVJ Tsabdany Tzara dan Namira Tasya yang berhasil menjawab tantangan  kepala Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan magang sehingga mampu menghasilkan inovasi yang berguna bagi perbaikan dalam tata kelola orgabidas (organisasi) pemprov DKI Jakarta. Saya mewakili UPNVJ mengucapkan terima kasih kepada Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta yang telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa kami untuk bisa menggali pengalaman, menerapkan pengetahuan, dan mengekspolrasi bagaimana dunia kerja yang sebenarnya dilingkungan nyata khususnya dari aspek komunikasi. Venus menyatakan bahwa model magang yang dilakukan Pemprov DKI sejalan dengan model magang profesional yang tengah dikembang UPNVJ yang ditujukan untuk memberikan pengalaman praktis dunia kerja yg nyata yang sesuai bidang keilmuan yang ditempuh  dengan cara ini maka kegiatan magang tersebut dapat meningkatan kompetensi sesuai tujuan awal magang mahasiswa”. Jelas Venus

“Praktek Kerja Lapangan yang sedang kita rancang adalah yang sifatnya profesional, dari hasil pendataan kami. Banyak kegiatan magang yang tersia-sia, padahal tingkat kompetensinya jauh dari hal-hal yang dilakukan ketika magang. Jangan sampai terjadinya miss competence karena tidak diberikan ruang yang cukup untuk menerapkan pengetahuan yang sudah diperoleh. Kurikulum kedepan yang merupakan kurikulum kampus merdeka dimana mahasiswa diberi ruang untuk magang bukan haya satu bulan tetapi enam bulan, karena ketika magang selama enam bulan mereka seperti ikut kerja 5 hari disesuaikan dengan SKS yang mereka tempuh.” Lanjutnya

Presentasi dilakukan dengan menggunakan hybrid Presentation yaitu secara online dengan menggunakan Zoom Cloud Meeting serta paparan secara offline di ruang rapat 1 Gedung G Balaikota Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta.  Paparan dilakukan didepan seluruh jajaran pegawai Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta baik KaBiro, KaBag, maupun KaSubag serta Pegawai lainnya.

Pelaksanaan paparan ditutup dengan pemberian dokumen laporan audit komunikasi secara simbolis yang diterima langsung oleh ibu Iin Mutmainah selaku Kepala Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta.

Tim Humas UPNVJ berkesempatan untuk melakukan wawancara online dengan Tzara dan juga Namira, dalam wawancaranya Tzara dan Namira bercerita mengenai alasannya untuk melaksanakan PKL di Setda Provinsi DKI Jakarta, “Tempat magang pada instansi pemerintah memiliki ketertarikan tersendiri bagi kami, terutama tentang bagaimana alur dinamika dan komunikasi kerja yang terdapat pada Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta, terutama ditengah pandemi Covid-19 berlangsung. Hingga akhirnya, membuat kami memilih untuk mengajukan diri dalam menggali segala pengetahuan serta mencari pengalaman dalam rangka mengaplikasikan ilmu yang kami dapatkan dibangku perkuliahan UPNVJ”. Ungkapnya

Mereka juga bercerita terkait kendala yang mereka alami ketika pelaksanaan PKL tersebut, “Rasanya akan biasa saja bila magang tidak ada kendala yang dialami. Namun ijinkan kami bercerita, yang dialami saat diawal proses pelaksanaan kegiatan magang, kami dipinta untuk mencari masalah yang ada di Setda Provinsi DKI. Kemudian, kami menyusun rencana penilitian seperti mengumpulkan data melalui observasi (bagaimana budaya iklim kerja dan pola komunikasi antar pegawai di Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi) dan penyebaran kuesioner secara daring menggunakan google forms untuk mengumpulkan data tersebut. Setelah kami berhasil mengumpulkan data, agar lebih tergambarkan kamipun melanjutkan membuat video tutorial cara pengerjaan audit komunikasi juga penjelasan singkat mengenai pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada 8 dimensi audit komunikasi. Namun disinilah kendala yang dialami, dikarenakan adanya pemberlakuan sistem kerja dengan kapasitas 50% dari jumlah pegawai hal ini membuat kami membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pengumpulan data baik observasi, kuesioner online juga video tutorial. Kami pun berusaha menjelaskan dan mendapat bimbingan melalui wawancara secara langsung sehingga, tergambar bagaimana budaya iklim awal organisasi dan pola komunikasi antar pegawai di Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta. Dan pada akhirnya kami pun berhasil menginterpretasi serta memvisualisasikan data yang didapatkan baik secara daring maupun langsung sesuai dengan budaya organisasi yang ada di Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta”. Tutur Tzara dan Namira

Seperti yang diketahui Tzara dan Namira juga melakukan PKL ditengah pandemi tapi itu tidak menjadikan mereka patah semangat, bahkan mereka bersedia untuk masuk setiap hari dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah, “Sebelumnya, kami ditawarkan untuk melaksanakan magang menggunakan sistem kerja WFH dan WFO. Namun, mengingat pelaksanaan magang yaitu selama 40 hari kerja kami memutuskan untuk datang kekantor setiap hari pada pukul 08.00 – 15.00 WIB dengan mengikuti protokol kesehatan. Sebagai pertimbangan pada saat melaksanakan proses audit komunikasi mendapatkan data yang optimal. Kami pun diharuskan untuk mengikuti protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran penyakit Covid-19. Sebagai contoh yaitu membawa botol air minum sendiri, sebelum memasukin gedung balaikota kami diukur suhu dan diharuskan untuk mencuci tangan terlebih dahulu serta diwajibkan menggunakan masker selama kegiatan magang guna meminimalisir pencegahan terpaparnya virus Covid-19”. Jelasnya

Sebelum menutup wawancaranya, Tzara dan Namira berpesan kepada teman-teman #belanegara untuk fokus dalam memilih tempat PKL nantinya, “Kuasai materi atau mata kuliah yang sekiranya dirasa dapat membantu dalam pelaksanaan PKL kedepannya, mulai mencari relasi dan memfokuskan tujuan tempat PKL akan dilaksanakan. Penguasaan materi perkuliahan dapat membantu kalian dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan yang diberikan oleh instansi tempat kalian PKL. Tidak hanya membantu pengerjaan yang diberikan oleh instansi tempat kalian melaksanakan PKL, namun kalian juga bisa menerapkan materi-materi perkuliahan dilingkungan tempat magang tersebut. Kalian juga harus lebih aktif dan mandiri juga berani untuk menanyakan dan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan dalam kegiatan magang yang dilakukan. Jalin hubungan komunikasi secara intens dan kontinyu serta berperilaku baik selama dilingkungan magang, demi menjaga nama baik universitas kita”. Tutup mereka.

setdaa.jpg

setdaaa.jpg

setda.jpg

 

 

 

Berita Sebelumnya

Yuk Simak! Panduan PKKMB 2020

Berita Selanjutnya

UPNVJ Melaksanakan PKKMB 2020 Secara Online