PKKMB Hari Kedua, Prof Purnomo Yusgiantoro sisipkan Nilai Bela Negara pada Mahasiswa Baru

pkkmb_2_(2).jpeg

HumasUPNVJ - Kamis, 10 September 2020 merupakan pelaksanaan hari kedua Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang masih berlangsung secara daring.

Walaupun tidak bertatap muka dalam PKKMB tahun ini, namun UPN Veteran Jakarta berusaha semaksimal mungkin untuk tetap bisa memberikan ilmu perguruan tinggi kepada mahasiswa baru.

Selain memberikan pemahaman dan memperkenalkan cara belajar perguruan tinggi saat ini, UPN Veteran Jakarta juga berusaha untuk memberikan pemahaman tentang identitas kampus yang dimiliki yaitu identitas Bela Negara.

Dalam hal ini Prof. Purnomo Yusgiantoro yang pernah mejabat sebagai Menteri Pertahanan dengan masa jabatan dari 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014 dan saat ini menjadi Guru Besar ITB berkesempatan memberikan ilmu Bela Negara dalam Era Industri 4.0 kepada mahasiswa baru UPN Veteran Jakarta.

Sebelum memasuki pembahasan Prof. Purnomo menyampaikan ucapan selamat kepada 3.080 mahasiswa baru yang telah berjuang untuk lolos dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri dan berhasil lolos menjadi mahasiswa di UPN Veteran Jakartan angkatan 2020.

“Selamat telah diterima di UPN Veteran Jakarta kalian adalah generasi bangsa yang membanggakan dan merupakan pionir Bela Negara di Indonesia” ucap Prof. Purnomo.

Sebagai pembahasan utama Prof. Purnomo menjelaskan tentang konsep wawasan Bela Negara dan bagaimana cara pandang masyarakat tentang negara kita yang merupakan negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Dengan luasnya kawasan nusantara negara kita, Indonesia lokasi yang cukup besar dan strategis sehingga tidak lepas dari perkembangan industri dan berbagai ancaman baik dari segi militer maupun non militer” jelasnya.

Penjelasan luasnya negara kesatuan RI dengan luas wilayah 1.905 juta KM² (2/3 Wilayah Asia Tenggara) dengan populasi lebih dari 260 juta pada tahun 2019 dengan hal ini Indonesia tidak bisa menghindari dari ancaman seperti ancaman non militer yang lebih dominan saat ini.

“Peran perguruan tinggi dengan mahasiswanya yang ikut serta dalam mewujudkan nilai bela negara yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan kampus”.

Dengan sebab itu, mengimplementasikan nilai Bela Negara dapat dilakukan mulai dari hal kecil, seperti disiplin, mentaati segala peraturan, tertib dan tetap menjaga kesatuan negara dengan tetap saling menghargai.

“Saat ini revolusi industri yang terjadi di negara kita sangat pesat, salah satunya revolusi kemajuan teknologi dimana kemajuan ini bisa menjadi boomerang bagi kita apabila tidak bisa memanfaaatkan dengan baik, dengan tetap mengedepankan disiplin diri dan memiliki rasa untuk tetap menjaga NKRI dirasa tidak perlu ada yang ditakutkan melainkan rasa bangga karena kita akan terus berinovasi dan berkembang” ujar Prof. Purnomo.

Beliau juga menjabarkan sejarah revolusi industri yang terjadi mulai dari industri 1.0 yang merupakan revolusi industri dengan mekanisasi produksi, lalu terdapat Industri 2.0 yaitu proses perkembangan dari segi manufaktur, listrik, dan perakitan produksi massal, Industri 3.0 yaitu revolusi industri manufaktur dibantu IT & Robot otomatisasi produksi, dan Industri 4.0 yaitu perkembangan kolaboratif manufaktur, integrasi digital dan fisik, big data, optimasi & digitalisasi produksi.

Beliau juga mengatakan belajar Bela Negara ialah belajar cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, memiliki kemampuan awal Bela Negara aktualisasi UUD 1945, Pancasila, NKRI dan bhinneka tunggal ika contoh konkritnya saat ini perjuangan para tenaga medis dalam menanggulangi virus corona (Covid-19) saat ini.

 

Berita Sebelumnya

Bedah buku Manajemen Bela Negara : Pendekatan Modern Menjadi Bangsa Yang Besar karya Guru Besar FEB UPN Veteran Jakarta

Berita Selanjutnya

Rektor: Mahasiswa UPNVJ Wajib Berjiwa Bela Negara