HumasUPNVJ - Sebagai upaya menjadi perguruan tinggi negeri yang memiliki lulusan dengan kemampuan yang mumpuni, kreatif, mandiri dan memiliki kepribadian yang bertanggung jawab, UPN Veteran Jakarta menggelar Program Stimulasi Pembelajaran Etika Kolaborasi Kreativitas bagi Mahasiswa baru 2020 (PROSPEKTIV 2020) yang dilaksanakan secara daring pada, Sabtu (03/10/20).
Pelaksanaan dihari pertama dan diikuti lebih dari 3.000 mahasiswa baru UPN Veteran Jakarta angkatan 2020 ini bertujuan menyiapkan mahasiswa untuk memberikan bekal dari awal perkuliahan untuk mempersiapkan diri menjadi mahasiswa yang ingin selalu berkembang dan memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memenuhi tuntutan dunia industry di 3 hingga 4 tahun mendatang.
Sebagai pembuka dalam pelaksanaan hari pertama, Rektor UPN Veteran Jakarta Erna Hernawati menyampaikan harapannya semoga arahan dan pembekelan yang diberikan akan menjadi pemacu untuk para mahasiswa menjadi insan yang mumpuni dalam persaingan dunia industri.
“Semoga kita selalu diberikan semangat untuk mencapai yang kita targetkan bersama dengan tujuan untuk mengembangkan dan mencerdaskan individu dengan target menghasilkan lulusan yang kreatif, memiliki kemampuan mumpuni, mandiri dan menajdi pribadi yang bertanggung jawab sesuai dengan tuntutan industri” ucap rektor.
“Saya berharap kelak saat lulus, Anda bisa menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Jadi manfaatkan 3 sampai 4 tahun ini untuk menjadi mahasiswa yang siap untuk hal tersebut. Dengan memandang hal tersebut maka program ini terlaksana karena kami memandang tidak cukup mempersiapkan diri selama 3 sampai 4 tahun saja maka dari itu kami membuat pembekalan untuk para mahasiswa baru angkatan 2020. Saya juga berharap hal yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan etika merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki karena itu adalah hal penting saat masuk dunia kerja” harapnya.
Rektor juga mengatakan “semoga acara ini bisa menjadi pemicu awal bagi mahasiwa untuk memiliki softskill. Walaupun bersifat daring saya berharap kegiatan ini bisa diikuti dengan penuh tanggung jawab” jelas rektor.
Pemberian pembekalan pertama dilakukan oleh Dr. Acim Heri Iswanto, SKM, MARS Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UPNVJ sebagai narasumber di hari pertama. Dalam pembekelannya beliau mengakat tema “Growth mindset”.
Diawal beliau menjelaskan perbedaan growth mindset dan fixed mindset yang dimiliki manusia, “pemilik growth mindset biasanya berpikir bahwa kecerdasan atau bakat hanyalah titik permulaan. Sedangkan untuk fixed mindset bisa didefinisikan sebagai pola pikir yang percaya bahwa kecerdasan atau bakat yang dimiliki sifatnya akan tetap dan tidak akan berubah” jelasnya
Pembahasan ini untuk memacu para generasi muda untuk bisa mengatur diri sendiri 3 sampai 4 tahun kedepan memiliki komposisi diri yang bisa dikemas lebih baik sehingga kedepan para mahasiswa bisa benar mencapai apa yang ditargetkan atau bahkan lebih dari itu.
Narasumber juga meminta para mahasiswa untuk menuliskan keinginan mereka pada selembar kertas dengan tujuan impiannya sudah tertuang dalam tulisan dan dapat dilihat kapanpun.
“Saya berharap mahasiswa tidak hanya memiliki cita cita, tetapi mulai dari sekarang tulis impian Anda dan buat komposisinya sehingga cita-cita tidak hanya berucap saja”
Tidak hanya itu, Acim Heri Iswanto narasumber yang juga dosen dan biasa di sapa Acim, juga meminta para peserta untuk menuliskan deskripsi pribadi masing-masing mahasiswa dan meminta mereka menuliskannya. Hal ini dilakukan jika mahasiswa ingin mengetahui diri mereka ada pada pola pikir growth mindset atau fixed mindset.
Acim menjelaskan fixed mindset memiliki sifat dikala mereka mendapat tantangan maka ia akan menghindari, jika mendapatkan kritikan hal yang negatif sedangkan growth mindset ia merasa ini merupakan peluang untuk mendapatkan pengalaman, ketika mendapat kritik maka ia akan merasa itu adalah motivasi untuk lebih baik lagi.
“Hanya ada dua hal untuk menentukan bagaimana anda 10 tahun bisa menjadi apa yang Anda inginkan atau bahkan melebihi itu yaitu pikiran yang berusaha berkembang dan apa yang anda teladani” jelasnya
Pembahasan yang bersifat dua arah dan interaktif ini mendapatkan antuasias yang cukup besar dari peserta dengan contoh kasus yang relevan dan dapat dipahami, para mahasiswa berusaha aktif dengan mengajukan berbagai pertanyaan.
Salah satu pertanyaan ialah mengenai bagaimana mengubah atau bagaimana menjalani proses transisi dari pola pikiran yang fixed mindset menjadi growth mindset.
Dalam hal ini narasumber menyampaikan dalam masa transisi yang utama yang dapat dilakukan ialah niat yang kuat, dilanjutkan dengan ubah perilaku dengan mengubah kebiasaan atau mengubah budaya diri dan yang terakhir berani mengambil resiko, hal ini bisa dilakukan disaat mengambil sesuatu kesempatan, dalam sebuah kesempatan hanya ada dua hal yaitu gagal dan berhasil, jika kegagalan awal membuat acuan lebih baik untuk diri sendiri maka growth mindset sudah mulai tumbuh dalam diri. Hal tersebut bisa dilakukan secara terus menerus sehingga pemikiran dan perilaku akan terus berkembang.