HumasUPNVJ - Siapa sangka pandemi Covid – 19 sudah hampir setahun lamanya. Banyak hal yang harus kita hadapi dalam menjalani kehidupan ditengah pandemi Covid-19 yang belum juga usai. Semangat yang tak pernah luntur mungkin susah di pertahankan, tetapi untuk mengerjakan sesuatu hal yang produktif, semangat itulah yang sangat dibutuhkan.
UPN Veteran Jakarta patut berbangga, walaupun di masa pandemi seperti ini, ada satu lagi mahasiswanya perwakilan dari Fakultas Hukum angkatan 2016, Syauki Lukman Sofwan yang memperoleh prestasi didunia olahraga panahan yaitu juara 3 Beregu Recurve Putra pada kegiatan INDONESIA MEMANAH 6 yang diselenggarakan oleh Indonesia Archery Schools Program dengan bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 15 sampai dengan 17 Januari 2021 dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Tim Humas UPNVJ berkesempatan untuk melakukan wawancara singkat via online dengan Syauki, dalam wawancaranya Syauki banyak bercerita mengenai kegiatan yang ia ikuti, “Peserta yang mengikuti lomba ini lumayan banyak, sekitar kurang lebih 400 peserta dan terbuka untuk umum. Babak penyisihan dan penetuan juara di recurve beregu putra dilakukan dengan menggunakan sitem total score dan dilakukan secara online melalui teleconference sehingga dapat dipantau oleh juri dari jauh, karena pesertanya ada banyak yg dari luar kota seperti Aceh Kalimantan Timur, dan Malang”. Jelas Syauki
“Perlombaan ini sangat menarik karena bertaraf nasional dan cukup menantang dimana saya dapat bertemu dengan pemanah yang jauh lebih ahli dari saya, disitulah sesama pemanah kami juga bisa bersilaturahmi dan berbagi informasi serta ilmu teknik panahan dan perlengkapannya. Seperti yang kita ketahui, panahan merupakan olahraga yang mengutamakan mental dan konsentrasi, terdapat 3 unsur utama yang perlu disiapkan 1 fisik 2 mental 3 teknik. Saya sesering mungkin melakukan latihan baik di klub dan rumah dengan memfokuskan pada ketahanan fisik dimana saya metih kebanyakan upper body, kemudian menguatkan mental dengan menenangkan fikiran dengan beribadah ataupun berkomunikasi dengan baik pada siapapun. Dari penguatan fisik dan mental tersebutlah saya melakukan improvement pada teknik saya mulai dari posisi berdisi, hooking, aiming, fulldraw, anchor, release dan followthrough kemudian mengatur nafas untuk tembakan berikutnya”. Lanjutnya
Syauki juga membagi suka dan dukanya dalam mengikuti kegiatan ini, “Suka dukanya banyak, mulai dari cidera bahu karena expansion otot punggung yang salah, jari tangan kanan kebas kebanyakn narik string, beli arrow salah ukuran (ini paling parah) sampe harus tunning ulang alat. Kalo sukanya mulai dari peningkatan ketahanan fisik, ketemu banyak temen baru didunia panahan termasuk ketemu atlit dari berbagai daerah, bisa silaturahmi jadi lebih seru karena sambil panahan tetap bisa social distancing (soalnya panahan memang olah raga yang pelaksanaannya masing-masing orang dan tidak bersentuhan sama sekali). Selain itu, ada juga momen bahagia waktu berhasil nembak pada saat diring 10 beruntut di kompetisi dan bagi saya panahan ini adalah olahraga yang menenangkan fikiran dan batin saya”. Pungkasnya
“Kedepannya semoga di UPNVJ bisa segera ada UKM panahan karena banyak sekali event panahan ditingkat universitas yang bisa diikuti, tidak ada kata telat untuk memulai. Banyak keuntungan yang bisa kita dapat dari memanah, yaitu kekuatan fisik dan juga mental, dan karena panahan ini masih sesuatu yang belum dikenal luas dimasyarakat Indonesia saat ini, sehingga peluang masih besar untuk siapapun yang ingin bergabung dalam kontestasi panahan nasional. Ditambah lagi Indonesia berada ditingkat internasional cukup dikenal setelah beberapa kali menang di archery world cup dan asian cup bahkan juga di asian game serta sea game. Bahkan pemanah Indonesia Riau Ega Agata pernah mengalahkan pemanah no.1 dunia yaitu Kim Wo Jin di olimpiade 2016”. Tutupnya
Kegiatan ini berpusat di Felfest Universitas Indonesia Archery Range.