HumasUPNVJ - Rabu (28/04/21) pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) memasuki hari ketiga. Beragam cerita muncul dari para peserta UTBK.
Salah satu peserta, Anggriani (19) datang ke lokasi ujian bersama ibunya dan menemui petugas UTBK dengan menangis karena seluruh berkas yang ia bawa terjatuh tanpa disadari.
“Tadi saat sampai di halte transjakarta anak saya berangkat duluan dengan ojek online karena takut terlambat dan membawa berkas yang didalamnya ada ijazah asli, KTP dan kartu ujian serta dokumen ujian lainnya dijadikan satu, setibanya didepan kampus anak saya baru sadar isi map sudah tidak ada, saya ga tahu harus bagaimana sudah mencari sepanjang jalan tidak ketemu, anak saya ingin sekali ujian” kata ibunya, Indracahyani (53) menceritakan kronologis kejadian sambil menangis dihadapan petugas Humas UPNVJ.
Tanpa berfikir panjang petugas Humas melaporkan kejadian ini dan membantu memberikan solusi lain agar Anggriani tetap bisa mengikuti ujian.
Namun, tidak lama kemudian datang seseorang pemuda memberikan berkas kepada petugas informasi yang ia temui tidak jauh dari lokasi kampus yang ternyata isinya merupakan berkas dokumen milik Anggriani . Melihat berkas kembali Anggriani dan ibunya terharu karena dapat dipastikan bisa mengikuti ujian UTBK.
Saat ditanya lebih lanjut Anggriani dan ibunya bertempat tinggal di Teluknaga, Tangerang yang berjarak kurang lebih 55 km dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan dengan kendaraan umum ke UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu.
Perjuangan yang tidak mudah ini Anggriani lakukan dengan tujuan bisa mengikuti dan berjuang di UTBK 2021 yang merupakan harapan dan keinginan ia berserta orang tuanya, perjuangan ia lakukan untuk dapat berkuliah di kampus yang didambakan.
Anggriani merupakan salah satu dari ribuan pejuang UTBK yang dapat diceritakan kisahnya, semoga dengan kisah perjuangan ini dapat memicu kembali semangat para peserta UTBK untuk tetap optimis dan memberikan usaha yang maksimal demi mencapai keinginan berkuliah dikampus yang didambakan.