Pentingnya Etik Penelitian, KEPK UPNVJ Gelar Webinar Subjek Penelitian dan Peneliti Sesuai Kaidah Etik Penelitian

Screenshot_(261)_-_JUBAEDAH_JUBAEDAH.png

HumasUPNVJ - Sebagai upaya meningkatkan kompetensi peneliti dalam menulis protokol penelitian sesuai standar protokol penelitian kesehatan yang baik pada penelitian sosial dan biologik UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) melalui Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) gelar webinar dengan tema Subjek Penelitian Dan Peneliti Sesuai Kaidah Etik Penelitian, pada Sabtu (23/10/21) lalu.

“Suatu penelitian dengan subjek manusia dan hewan coba yang baik harus memiliki Ethical Clearance sebelum penelitian dilakukan dan dengan adanya webinar ini dapat membantu para mahasiswa dalam mempersiapkan skripsi, tesis dan disertasi, serta sebagai salah satu syarat hasil penelitian dapat dipublikasikan secara internasional dan ini bagian dari peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi” kata Prof. Dr. dr. M. Guritno Suryokusumo, SMHS, DEA. Ketua KEPK UPNVJ dalam sambutannya.

Dalam kesempatannya Rektor UPNVJ Dr. Erna Hernawati, Ak,CPMA,CA mengatakan melakukan penelitian salah satu tugas perguruan tinggi, dengan penelitian perguruan tinggi akan memberikan manfaat kepada masyarakat dengan menghasilkan pengembangan ilmu-ilmu dan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat.

Screenshot_(240)_-_JUBAEDAH_JUBAEDAH.png

“Salah satu bidang yang tidak pernah berhenti dalam pengembangan adalah bidang kesehatan. Penelitian di bidang kesehatan erat kaitannya dengan keterlibatan subjek penelitian baik menggunakan subjek manusia maupun hewan” ujar Erna.

dr.Eunice Pingkan Najoan, Sp.Kj, MM sebagai narasumber utama menekankan setiap makhluk hidup berhak memperoleh keamanan dan kenyamanan saat menjadi subyek suatu penelitian.

Dalam penelitian sosial berkenaan dengan masyarakat atau memperhatikan kepentingan umum, meskipun intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki resiko yang dapat merugikan atau membahayakan responden.

“Peneliti perlu mempertimbangkan aspek sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan, sehingga dapat membentengi manusia dari upaya melanggar disiplin atau aturan yang berlaku dan menumbuhkan kesadaran kepada manusia akan makna perbuatannya dan konsekuensi dan akibat dari apa yang telah diperbuatnya” ujar dr.Eunice.

Selain itu drh.Mamak Zudi, M.Sc. juga membahas mengenai penelitian yang memanfaatkan hewan coba harus sesuai dengan prinsip 3 R (Replacement, Reduction, Refinement ) dan 5 F (Freedom from hunger and thirst, Freedom from discomfort, Freedom from pain, injury and disease, Freedom to express normal behaviour dan Freedom from fear and distress).

Penggunaan hewan terkadang masih perlu dilakukan karena belum ada atau belum memungkinkan dilakukan penggunaan atau pengujian pada manusia dan hewan memiliki kemiripan anatomi, fisiologi, immune system dengan manusia. Dalam penelitian ini perlu memperhatikan perlakuan-perlakuan terhadap hewan agar terhindar dari resiko ketidaksejateraan hewan.

Senada dengan hal tersebut, Fahmi Fu’adi juga mengatakan para peneliti yang memasukkan protokol penelitiannya di web KEPK tidak menemui kesulitan dengan memperhatikan dokumen-dokumen yang harus diupload dalam sistem dan EC dapat keluar dengan segera.

Sebagai tindak lanjut diharapkan peneliti yang mengajukan ethical clearance mampu membuat protokol penelitian yang baik dan benar sesuai standar serta dapat menghasilkan hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan aturan-aturan etiknya untuk mendapatkan ethical clearance yang merupakan tanggung jawab dari peneliti itu sendiri.

 

Berita Sebelumnya

Tetap dengan Prokes Ketat, FIKES UPNVJ Gelar Acara Angkat Sumpah Profesi Ners, Ahli Madya Keperawatan, Ahli Madya Kesehatan dan Nutritionis

Berita Selanjutnya

Ingin Tingkatkan dan Pertahankan Akreditasi, LP3M UPNVJ Gelar Sosialisasi ISK & IPEPA