HumasUPNVJ - Kegiatan Pendidikan Awal Bela Negara (Dikwal) / Diklat Bela Negara tiga UPN Veteran Indonesia merupakan ruang untuk meningkatkan jiwa korsa UPN Veteran dimana terkandung nilai-nilai penanaman Widya Mwat Yasa. “Widya Mwat Yasa” (WIMAYA) adalah jati diri UPN Veteran yang mempunyai arti belajar untuk membangun.
Wimaya mempunyai arti sesungguhnya adalah menuntut ilmu yang digunakan untuk mengabdi sebesar-besarnya kepada bangsa dan negara dengan hati yang suci dan bersih.
Dalam proses pembelajaran di UPN Veteran, semangat “Widya Mwat Yasa” adalah tata nilai yang menjadi acuan bagi sivitas akademika UPN Veteran dalam berkarya.
Adapun tujuan khusus dari Dikwal ini yaitu untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air serta kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan nilai-nilai Widya Mwat Yasa, Menumbuhkan jiwa korsa UPN Veteran Indonesia dan tentunya untuk menumbuhkan nilai-nilai bela negara.
Kegiatan ini diselenggarakan pada bulan November dengan tiga lokasi yang berbeda diantaranya Pusdiklat Marinir Gunung Sari Surabaya (UPNV Jatim) (1 – 5 November 2021) selama lima hari (56 jam pelajaran), Pusdiklat Rumpin Bogor (UPNV Jakarta) dan Akademi Angkatan Udara (UPNV Jogja). Dengan total 239 peserta terdiri dari 30 peserta dari UPNV Jogja, 170 peserta dari UPNV Jatim dan 39 peserta dari UPNV Jakarta.
Pada hari Selasa, tanggal 2 November 2021 diadakan upacara pembukaan Dikwal yang di pimpin langsung oleh Dirjen Dikti, Prof. Ir. Nizam, M.Sc, Ph.D, ASEAN Eng didampingi oleh para Rektor UPN Veteran dan jajarannya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan tiga Rektor UPN Veteran kepada seluruh peserta Dikwal.
Dalam sambutannya sebagai tuan rumah Dikwal batch pertama, Rektor UPNV Jatim menitipkan harapannya kepada seluruh peserta Dikwal, “Saya berharap semuanya bisa menjaga kesehatan, dipupuk semangatnya sampai akhir kegiatan. Karena dengan ini inshaAllah kita akan meningkatkan kinerja kita”, harap Prof Dr Ir Akhmad Fauzi
Lalu dilanjutkan dengan paparan dari Rektor UPN Veteran Jakarta, Dr. Erna Hernawati dan Rektor UPN Veteran Jogja, Prof. Irhas Effendi kemudian sesi diskusi dengan para peserta Dikwal.