HumasUPNVJ – Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta kembali melakukan pengakreditasian demi meingkatkan mutu dan kualitas fakultas dan juga masing-masing program studi. Pada 2021 proses akreditasi dilakukan secara daring mengingat pandemik Covid-19. Tahun ini re-akreditasi dilakukan secara luring dengan menghadirkan dua asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM-PTKes) pada Senin (05/07/2022).
Berdasarkan yang disampaikan tim asesor LAM-PTKes yang diwakili oleh dr. Paramasari Dirgahayu, Ph.D, penyidikan yang dilakukan secara luring nantinya akan menghasilkan masa akreditasi selama lima tahun, berbeda dengan penyidikan secara daring yang hanya berlaku selama satu tahun. “Pada September 2022 ini masa akreditasi akan habis. Kemudian ditawarkan kembali jika masih masa pandemi mau melanjutkan secara daring atau luring. Akan tetapi dengan proses yang saat ini dinyatakan oleh pemerintah bahwa sudah kembali ke endemi, jadi LAM-PTKes memerintahkan untuk melakukan secara luring dan SK dikeluarkan untuk lima tahun.” Jelas Paramasari.
Proses penyidikan diawali dengan melakukan visitasi ke RSPAD Gatot Soebroto yang mana merupakan rumah sakit Pendidikan utama berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/11317/2020 tentang Penetapan Rumah Sakit Pendidikan Utama untuk Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Pihak rumah sakit pun menyambut kedatangan tim asesor dengan hangat dan bersikap kooperatif dalam mendukung proses re-akreditasi. Dalam sambutan Kepala Rumah Sakit RSPAD Gatot Soebroto yang diwakili oleh Wakilnya, Mayjen TNI dr. Lukman Maruf, Sp.BS, M.Kes, MH, disampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk tim asesor yang melaksanakan assessment lapangan secara langsung di RSPAD.
Kerja sama yang tengah berlangsung antara Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta dan RSPAD Gatot Soebroto tentunya memberikan dampak positif bagi proses re-akreditasi ini. Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto dengan optimis menyatakan bahwa RSPAD bisa membawa banyak manfaat bagi universitas. “Selain terdapat regulasi tentang penetapan RSPAD Gatot Soebroto sebagai RS Pendidikan utama, RSPAD yang merupakan rumah sakit tipe A, memberikan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat dengan kasus-kasus yang bervariasi pada tingkat advance. Hal ini tentu saja akan bermanfaat sebagai sumber belajar bagi peserta didik ditambah SDM yaitu Dokter Pendidik Klinis dengan spesialis yang menunjang pada masing-masing prodi.” Ujar Lukman.
Kegiatan assessment lapangan selanjutnya dilakukan di Puskesmas Cipayung, Depok dan RSUD Pasar Minggu. Kemudian pihak universitas dan fakultas beserta tim asesor berkunjung ke Gedung FK MERCe, Limo untuk penyidikan selanjutnya sebelum akhirnya akan dilakukan Exit Strategy untuk membandingkan penyidikan tahun lalu dengan tahun ini.