HumasUPNVJ - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta (UPNVJ) menerima kunjungan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan UTBK-SNBT 2023 pada Rabu (10/5). Kunjungan dilakukan di saat pelaksanaan gelombang pertama UTBK-SNBT di UPNVJ memasuki hari ketiga.
Tim Monev Pelaksanaan UTBK-SNBT 2023 terdiri dari Wakil Ketua I SNPMB Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H dan Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB Prof. Dr. Ir. Budi Prasetyo Widyobroto, DESS., DEA., IPU.
Dalam kunjungan ini, tim monev menginspeksi sejumlah ruang ujian untuk melihat jalannya UTBK-SNBT. Secara umum sejak hari pertama hingga ketiga, pelaksanaan UTBK-SNBT di UPNVJ berjalan relatif lancar. Selain memonitor peserta ujian, tim monev juga mengevaluasi kinerja jajaran panitia pelaksana yang memastikan seluruh rangkaian kegiatan UTBK-SNBT 2023 berjalan lancar. "Mengimbau kepada panitia untuk memperhatikan teknik-teknik kecurangan para peserta. Di beberapa kampus lain sudah ditemukan (kecurangan)," kata Budi.
Sementara itu, kabar mengenai kebocoran soal ujian nasional selalu muncul dari tahun ke tahun. Di era digital seperti saat ini, muncul banyak konten yang mengeklaim mampu memberikan 'bocoran' soal ujian.
Yuliandri mengatakan, istilah 'bocoran' dalam konten semacam itu merupakan sesuatu yang keliru. "Namanya bocor itu kan semestinya dia mendapatkan soal sebelum melakukan tes," ucapnya.
Konten 'bocoran' yang banyak muncul di internet, termasuk di YouTube, disebut Yuliandri biasanya hanya merupakan pembahasan soal dari tahun-tahun sebelumnya. Namun jika ternyata ada soal yang benar-benar sama dengan ujian sesungguhnya di suatu sesi, maka hal tersebut patut dicurigai berasal dari kecurangan.
"Mungkin ada orang yang curang. Memotret (soal) kemudian mengirim. Atau mungkin juga ada yang mengutus orang untuk mengingat soal, satu orang satu soal. Kalau lima orang, berarti sudah lima soal," sebut Yuliandri.
Namun ia menekankan bahwa kecurangan ini pun sebenarnya hanya terbatas pada satu sesi spesifik. Semisal, ada orang yang menggunakan metode tertentu untuk bisa mendapatkan soal untuk Sesi 1, maka soal tersebut hanya bisa 'digunakan' di sesi tersebut.
"Kita jamin, Sesi 1 sampai Sesi 28 itu tidak ada soal yang sama. Jadi artinya, jika ada orang yang memotret atau mengingat soal Sesi 1, maka tidak ada gunanya untuk sesi-sesi berikutnya," tutur Yuliandri. Sesi 1 merujuk pada sesi pertama pelaksanaan UTBK-SNBT, dan Sesi 28 merupakan sesi terakhir di hari ke-14.