Orasi Ilmiah Guru Besar FK UPNVJ Soroti Manfaat Teknik Rekayasa Jaringan

 

HumasUPNVJ - Jaringan Muskuloskeletal tubuh (MSK) seperti tulang, sendi, otot dan jaringan sejenis lainnya mempunyai nilai strategis bagi kehidupan manusia sehingga perlu dijaga keutuhan struktur dan kualitas fungsinya. Berbagai penyakit seperti kelainan bawaan, infeksi, neoplasma, cedera dan penuaan dapat menyerang jaringan sehingga menimbulkan kerusakan struktur dan menurunkan fungsinya.

Penjelasan seputar jaringan muskuloskeletal ini disampaikan Prof. Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.O.T., FICS., MARS dari bidang Ilmu Bedah Ortopedi Fakultas Kedokteran dalam Sidang Terbuka Pengukuhan Guru Besar Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta pada Kamis, 14 September 2023.

Untuk menyembuhkan penyakit terkait MSK ini secara efektif, terdapat prosedur yang disebut dengan teknik rekayasa jaringan.

Inti dari teknik ini adalah merekayasa jaringan tubuh yang mengalami gangguan regenerasi atau faktor penghambat lainnya agar bisa menghasilkan jaringan tubuh yang bagus.

Menurut Basuki, penyakit MSK telah menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Riset terakhir di tahun 2021, beban ekonomi dan kesehatan dari MSK, bahkan lebih jauh dari stroke dan beberapa penyakit lainnya.

"Hal ini memotivasi saya mengenai bagaimana kita bisa membangun bangsa yang sehat dan kuat," ujar Basuki.

Dengan merintis pembentukan laboratorium Stem Cell atau Sel Punca di UPNVJ, Basuki berharap dapat lebih mendorong implementasi teknik rekayasa jaringan dalam menyembuhkan berbagai penyakit MSK.

Saat tubuh manusia terkena penyakit, ucap Basuki, terjadi respons inflamasi atau peradangan. Setelahnya, akan muncul faktor pertumbuhan yang berujung pada regenerasi sel.

"Tapi proses penyembuhan alami seperti itu terkadang berjalan tidak ideal dan ada gangguan, dan di sinilah digunakan teknik rekayasa jaringan," sebut Basuki.

Peluang dan Tantangan Teknik Rekayasa Jaringan

Ia mengatakan bahwa teknik rekayasa jaringan dapat dilakukan dengan kombinasi sel punca, perancah, dan molekul sinyal. Teknik ini dapat Menghasilkan jaringan yang berkualitas dalam skema pengobatan baru yang menjanjikan.

"Tiga komponen tersebut dapat diibaratkan seperti sawah. Ada padinya, ada lahannya, dan ada pupuknya sebagai faktor pertumbuhan, sehingga dapat menghasilkan hasil yang bagus," sebut Basuki.

Mengutip keterangan Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, SpOT(K), teknik rekayasa jaringan atau tissue engineering dapat menghemat waktu, mengurangi komplikasi, mengurangi durasi prosedur operasi, mengurangi morbiditas donor, dan menyuguhkan hasil efektif.

Menutup penjelasan, Basuki mengatakan bahwa teknik rekayasa jaringan memiliki banyak peluang, namun juga ada sejumlah tantangannya.

"Saya mengajak semua orang untuk memelihara kesehatan muskuloskeletal agar kita dapat tetap produktif berkarya, membela bangsa dan tanah air tercinta, seraya terus beribadah kepada Allah SWT," ucap Basuki.

"Kepada para mahasiswa, marilah kita terus belajar karena hanya inilah jalan kemuliaan menuju kehidupan bahagia dan sejahtera."

"Kepada para sejawat dosen, mari tetap berkontribusi dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai jalan mengangkat martabat bangsa di pentas dunia," pungkasnya.

IMG_8707.JPG

Berita Sebelumnya

Guru Besar Ilmu Kesehatan UPNVJ Suarakan Urgensi Lean Six Sigma

Berita Selanjutnya

Ambidexterity dan Keberlanjutan Usaha dalam Orasi Ilmiah Guru Besar FEB UPNVJ