HumasUPNVJ - Pola pikir bertumbuh (growth mindset) dan rencana aksi (action plan) menjadi dua fokus utama dalam lokakarya hari kedua jajaran pimpinan fakultas di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Menurut Ketua Pelaksana Lokakarya Pimpinan Fakultas UPNVJ, Prof. Dr. A. Heri Iswanto, SKM, MARS, keduanya merupakan hal penting untuk dimiliki setiap pimpinan fakultas dalam upaya mengembangkan potensi diri dan memajukan universitas.
Prof Heri menegaskan bahwa hal yang membedakan antara pimpinan efektif dan kurang efektif adalah pada penerapan pola pikir.
"Kita ingin menanamkan growth mindset yang tumbuh dan tidak fixed. Bisa jadi sumber daya sama, potensi sama, tapi kalau mindset beda, (hasilnya) bisa beda," ucapnya.
Seperti di lokakarya hari pertama, pemberian materi serta pemahaman mengenai growth mindset dikemas dalam sebuah permainan interaktif. Prof Heri mengaku senang melihat jalannya permainan, di mana terlihat ada persaingan antar peserta layaknya situasi sungguhan di dunia nyata.
Lewat permainan itu pula, para pimpinan fakultas UPNVJ didorong untuk menuliskan action plan nyata dan konkret dalam kerangka logis dan tidak mengawang-awang.
"Dengan begitu, kita semua tahu logis atau tidaknya, bisa dicapai atau tidaknya. Semua didefinisikan lewat berbagai aktivitas, yang output dan goal-nya jelas, untuk kemudian dituangkan ke dalam kerangka logis," sebut Prof Heri.
Ia mengatakan bahwa lokakarya pimpinan ini akan dijadikan semacam seri dan dilaksanakan setiap pekan. Menurutnya, pemberian materi kepemimpinan harus diberikan rutin dan konsisten agar ilmunya tidak lantas menguap.
Jika sesuai rencana, nantinya pemberian materi akan disampaikan setiap pekan dengan durasi tiga jam hingga akhir tahun ini.
"Kita ingin 2024 sudah langsung terbang, makanya (pemberian materi) dihabiskan di 2023. Tahun 2024 kita sudah harus take off," tutur Prof Heri.
Saat semua materi telah diberikan, diharapkan para pimpinan fakultas UPNVJ dapat memiliki visi, misi, dan tujuan realistis. Selain itu, mereka juga diharapkan mengetahui cara untuk mewujudkan visi dan misi tersebut.
"Berbagai aktivitas harus dipikirkan oleh semua stakeholders, jadi bukan hanya dekan, wakil dekan atau kaprodi misalnya, tapi semua lini," pungkas Prof Heri.