HumasUPNVJ - Sebagai upaya untuk mampu menjadi agen pemengaruh di lingkungan kampus yang memahami Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai 1945 (JSN 45) yang disalurkan kepada masyarakat. UPN "Veteran" Jakarta (UPNVJ) tutup rangkaian pelatihan JSN 45 di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, pada Jumat (19/01/24).
”Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan Sejarah Bangsa Indonesia sehingga perlu membentuk kader pewaris JSN 45 dari berbagai elemen masyarakat untuk dapat bersama -sama mewariskan nilai JSN 45 kepada para generasi muda. Karena pendidikan tidak sekedar memberikan pelajaran Sains dan Teknologi tetapi perlu juga memberikan pelajaran yang dapat memperkuat jiwa, semangat dan nilai kebangsaan, persatuan berbangsa dan bernegara melalui sosialisasi JSN45” ujar Anter Venus, Rektor UPNVJ dalam sambutannya.
Bangsa kita tidak boleh kehilangan jati dirinya, ini komitmen UPNVJ untuk menjadi tulang punggung dalam menyebarkan jiwa, semangat dan nilai-nilai 1945. Karena telah menjadi tugas kita bersama membentuk generasi muda saat ini menyatu dan menjiwai nilai kejuangan” tambahnya.
Dalam pelaksanaan pelatihan tersebut berjalan selama 5 (lima) hari yang diikuti dengan 30 dosen UPNVJ.
Salah satunya Rabia, SPt, M, Biomed dosen program studi Fisioterapi ini mengaku awalnya bingung dengan surat tugas yang diberikannya untuk mengikuti pelatihan ini. Hingga pada akhirnya merasa antuasias dengan segala ilmu yang diberikan oleh pembimbing.
Saya pribadi mewakili yang lain, jujur awal bingung saat diberikan tugas ini. Namun setelah menjalani dan mengetahui tugas kami kedepan adalah menjadi sosialiator ini adalah ekspektasi yang cukup besar yang diberikan universitas maupun pelatih” pungkas Rabia.
“Lima hari ini membuat kesan yang berbeda dan gambaran diluar ekpektasi Saya, apalagi saat dijelaskan sejarah oleh para pelaku perjuangan saat itu, Saya amat merasakan langsung atmosfer perjuangannya” jelasnya.
“Dengan pelatihan yang diberikan Saya mewakili peserta lainnya menyatakan bahwa kami Indonesia, Ilmu ini memang wajib disebar luaskan karena jika kita membiarkan maka kita juga membiarkan generasi muda tergerus oleh zaman dan kehilagan jati diri negaranya” jelasnya.
“Mahasiswa kita juga bisa bermanfaat untuk mengirim ilmu kita dalam dunia digital, dengan adanya konten media sosial mereka bisa membantu ilmu ini semakin tersebar luaskan. Karena perlu dipahami juga karena serangan karakter sangat masif saat ini sehingga kita juga harus dengan aktif dalam penyebaran ilmu ini” ujarnya.
(ans/HumasUPNVJ)