HumasUPNVJ - Sabtu, 9 November 2024 - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (FIKES UPNVJ) turut berkontribusi dalam Program Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (BEM UPNVJ), yakni Sustainable Village 2024 dengan mengadakan penyuluhan kesehatan yang terfokus pada Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) bagi masyarakat Kampung Cijantur, Bogor. FIKES UPNVJ memfokuskan kegiatan pada Ibu dan Anak pada Kampung Cijantur melihat hasil survey yang menunjukan tingginya jumlah perempuan yang menikah dini.
“Saat survei pertama kali, banyak ibu-ibu muda berumur 20 tahun yang sudah memiliki anak 4, warga di kampung ini sudah ada yang menikah di usia 12 tahun”, ujar BEM FIKES UPNVJ. Penyuluhan KIA di Kampung Cijantur dilaksanakan dengan media poster dan leaflet, dimana BEM FIKES UPNVJ berkolaborasi dengan Puskesmas Kecamatan Rumpin terkait konsultasi. Topik yang disampaikan pada Penyuluhan KIA menitikberatkan pada anemia, faktor risiko tinggi kehamilan (4T), serta pencegahan stunting dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Penyuluhan KIA tersebut menunjukkan situasi dan kondisi kesehatan ibu hamil di Kampung Cijantur. Mayoritas Ibu hamil dan anak-anak di desa tersebut masih menganggap makanan yang berprotein tinggi memiliki harga yang mahal, selain itu anak-anak juga mengalami gizi buruk karena pengaruh pola makan dari ibunya. Tim penyuluh berharap masyarakat dapat meningkatkan pola makan yang sehat tidak harus mahal, serta lebih peka dengan eksistensi 4T. Selain itu, BEM FIKES UPNVJ juga memantau bahwa risiko pernikahan dini sangat tinggi terhadap kesehatan fisik utamanya rahim. Jika umur pengantin terlalu muda maka rahim yang dimilikinya belum kuat, begitu juga dengan umur pengantin yang terlalu dewasa akan berpengaruh pada lemahnya rahim yang dimiliki. Meski begitu, komponen masyarakat Kampung Cijantur yang menjadi peserta penyuluhan tersebut sangat antusias dan memaknai poin-poin penyampaian yang telah diberikan.
Mengenai PBHS, tim penyuluh menggarisbawahi perilaku yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti menjaga kamar mandi atau jamban tetap bersih. Tidak terjaganya kebersihan jamban dapat berisiko pada kolera, hepatitis A, dan lain-lain. Tim penyuluh juga mengajak komponen masyarakat untuk rajin mencuci tangan dan berhenti merokok untuk mewujudkan PBHS.
Sumber: BEM UPNVJ