Pimpinan UPNVJ Dialogkan Perkuliahan dengan Kebiasaan Baru

new_normal.jpg

HumasUPNVJ - Seperti yang kita ketahui dari berbagai media, informasi mengenai jumlah pasien di Indonesia yang terinfeksi virus Covid-19 belum mengalami penurunan hingga saat ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh McKensey Global Institute, pandemi Covid-19 berdampak pada beberapa hal, mulai dari proses pengajaran dan pembelajaran, dosen, hingga kondisi finansial perguruan tinggi. Pada skenario pesimistis, pembelajaran online akan dilakukan hingga 2021. Sebagian besar siswa akan menyelesaikan perkuliahan semester ini secara daring dan kelulusan akan dilakukan secara virtual, tanpa seremonial formal. (https://news.detik.com/kolom/d-5039862/skenario-new-normal-perguruan-tinggi)

Berbicara mengenai dampak Covid-19 pada perkuliahan, Kamis 18 Juni 2020, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta mendialogkan draft perkuliahan dengan kebiasaan baru (PDKB) yang akan mulai diberlakukan semester ganjil tahun akademik 2020-2021 mendatang.

anter_Venus_wr.jpg

Rapat dipimpin oleh Anter Venus, Wakil Rektor bidang akademik UPNVJ. Dalam pemaparannya Anter Venus menyatakan bahwa, “Transisi penuh dari perkuliahan daring ke perkuliahan tatap muka pada saat ini tampaknya masih berat karena pandemi covid-19 masih belum menunjukkan penurunan atau terkendali. Akan tetapi sebagaiman dikatakan pak Menteri perkuliahan praktikum khususnya yang mendesak masih mungkin dilakukan dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan secara ketat”. Ungkapnya

Dalam rapat tersebut juga dibicarakan skenario berupa strategi dan langkah-langkah yang akan ditempuh apabila praktikum mulai diselenggarakan pada semester ganjil depan. Draft tersebut juga sekaligus mengkaji secara antisipatif masa transisi dalam satu-dua semester kedepan dari perkuliahan daring ke perkuliahan tatap muka dengan kebiasaan baru atau new normal.

Menurut Venus kebiasaan baru tersebut intinya harus mencakup sembilan prinsip, yang meliputi:

  1. Keselamatan dan kesehatan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan merupakan hal yang paling utama. Kampus jangan menjadi kluster baru penyebaran virus Covid-19
  2. Empati dan penyesuaian pada akses (media) mahasiswa pada perkuliahan
  3. Perkuliahan tatap muka dilakukan dengan pertimbangan yang komprehensif (dengan formula bertahap 30% - 70%)
  4. Penggunaan kapasistas seluruh ruang kuliah / pembelajaran dan kerja hanya 50%
  5. Pencapaian mutu dan capaian pembelajaran dilakukan dengan penguatan kapasitas dosen, jam kuliah normal dan pelaksanaan monev
  6. Pemantauan penerapan protokol kesehatan dan ketersediaan fasilitas penunjangnya secara optimal
  7. Fokus pembelajaran teoritis secara daring dan praktikum yang mendesak bisa secara luring
  8. Pemanfaatan kuliah tatap muka secara optimal dengan pendekatan integratif dan pengutamaan materi terapan / praktikum
  9. Perkuliahan tatap muka sebisa mungkin diakhir semester

Dengan diberlakukannya sembilan prinsip ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menghadapi kebiasaan baru / new normal dilingkungan kampus.

Berita Sebelumnya

Universitas Bengkulu Buka Pendaftaran Kepala Biro, Ini Perinciannya

Berita Selanjutnya

Anter Venus: “Rencana Perkuliahan 31 Agustus Aktif Kembali”