HumasUPNVJ - Webinar Series Bela Negara dalam rangka Dies Natalis UPN Veteran Jakarta ke 58 memasuki series kedua. Series kedua ini semakin menarik tentunya dengan pembahasan yang membahas perihal bagaimana membela negara di dunia maya secara nyata tidak hanya omong kosong belaka. Materi ini dijelaskan oleh Dr. Antar Venus MA.Comm selaku Wakil Rektor bidang Akademik sekaligus pakar komunikasi dan media secara daring (dalam jaringan). 21/01
Ketika ideologi negara tidak ada, maka kita juga rapuh. Di dunia maya seperti yang kita ketahui terjadi orang yang melecehkan Pancasila dan yang terakhir juga pelecehan pada lagu kebangsaan kita. Dan masih banyak pelecehan, disinformatisasi dan propaganda yang mengancam kehormatan dan keutuhan bangsa dan negara.”
Dalam webinar ini Anter Venus juga menyampaikan bahwa warga negara juga merupakan representasi di dunia maya “Contoh pelecehan-pelecehan tadi menunjukan bahwa negara hadir bukan hanya didunia nyata taoi juga di dunia maya. Warga juga seperti itu. Warga di dunia maya juga reperentasi di dunia nyata.. Informasi yang didapat di dunia maya juga berpengaruh di dunia nyata, maka Persepsi juga mempengaruhi mereka.”. Lebih lanjut oleh Anter Venus, “Citizen harus hadir di dunia maya memberikan informasi yang menguatkan negara”. Jelasnya
Antar Venus juga menjelaskan bahwa di era digital yang kita temui sekarang ini merupakan faktor nyata dalam kehidupan, “Di era digital komunikasi/Informasi menjadi menjadi Faktor Nyata yang harus diperhitungkan dalam pertahanan setelah sebelumnya menjadi Hidden Factor, dikarenakan; Melimpahnya Data/Informasi, Akses Media Sosial terbuka & Meningkat, Landscape Diseminasi Info Berubah, Literasi Informasi Randah, Kendali, Media online rendah, Post Truth, dan Fenomena. Jaringan sosial (social network) menciptakan demokratisasi informasi. Tiap orang punya kuasa/kontrol atas informasi tapi ini juga mengerikan karena potensial menjadi ancaman, apabila kita tidak berbuat bagi kepentingan negara, demokrasi , keharmonisan dan keutuhan bangsa. Akan ada orang yang memanfaatkan potensi tersebut untuk keuntungan mereka. kondisi ini dimanfaatkan kelompok tertentu untuk mempromosikan ideologi tandingan, politik identitas, intoleransi, disinformasi, pelecehan terhadap negara, ujaran kebencian, dsb”. Lanjutnya
“Ada 8 aspek yang harus dipahami mengenai pemenangan informasi di ruang public maya, diantaranya: Bangun Kebanggaan terhadap Bangsa/Negara, Buat Visi Bersama KeIndonesiaan, Pendekatan Partisipatori, Challenge the opinion, Full Enggament Lembaga Pendidikan/Pesantren, Pusat Kendali Informasi, Bangun Jaringan Komunikasi/infiltrasi, Lakukan ampilifikasi Faktor Resiko. Intinya adalah rebut kembali ruang publik, bangun lingkungan informasi yang mendukung kepentingan nasional”. Tutup Venus
Seluruh peserta terlihat antusias dilihat dari beberapa pertanyaan yang diajukan pada sesi diskusi.