Bangga! Dr. Yudhi, Dosen FK UPNVJ Jadi Peneliti Antibodi Monoklonal COVID 19 di Madrid

WhatsApp_Image_2021-12-10_at_09.47.29.jpeg

HumasUPNVJ - UPN Veteran Jakarta memiliki banyak sekali orang – orang berprestasi didalamnya, tidak hanya mahasiswa, tetapi para dosennya juga tidak kalah jauh berprestasi dan terus membanggakan, salah satunya adalah Dr. Yudhi Nugraha. dr. Yudhi berhasil menjadi salah satu peneliti antibodi monoklonal COVID-19 di Institute Salud Carlos III (Instituto de Salud Carlos III) di CNIO Madrid, Spanyol. 

Tim humas UPNVJ berkesempatan melakukan wawancara melalui online dengan Dr. Yudhi. Dalam wawancaranya, Dr. Yudhi banyak bercerita tentang awal mula ia memulai karir sebagai peneliti antibodi monoklonal COVID-19  dan kegiatannya selama di Spanyol, “Sebenarnya sebelum diterima di Madrid saya telah memperoleh kesempatan untuk hibah postdoctoral di NAIST tempat saya kuliah dulu, tapi saat yang sama border Indonesia - Jepang tutup karena COVID-19 dan program itu dibatalkan, beberapa bulan kemudian saya juga mendapatkan LoA dari Universitas Oregon untuk joint research di sana, lagi-lagi itu juga dibatalkan karena pandemi. Saat pandemi kegiatan mengajar seluruhnya online, saya meminta izin bu Rektor untuk ikut berkontribusi menjadi Senior Saintifik Manager di lab diagnostik COVID-19 milik swasta. Kemudian setelah itu berjalan, saya bersama tim FKUPNVJ juga berhasil memasukkan sembilan genom SARS-CoV-2 di database dunia, GISAID (saat itu baru beberapa instansi yang berhasil submit salah satunya UPNVJ). Masih dalam suasana pandemi, saya terus berpikir untuk dapat bersumbangsih lebih pada penanganan COVID-19 yang lebih luas. Akhirnya saya mencoba peruntungan apply project riset COVID-19 ini di Eropa, saya mengikuti proses seleksi seperti biasa, saya diinterview langsung oleh professor yang akan menjadi kepala project. Saat interview itu ada empat kandidat, alhamdulillah kebetulan saya yang lolos dan langsung terbang ke Madrid pada akhir Maret 2021 dengan izin Ibu Rektor dan Pak Dekan FK,” jelasnya

Walaupun disibuki dengan banyak kegiatan di lab, Dr. Yudhi tetap aktif mengajar di UPNVJ, “saya masih aktif mengajar di FK-UPN, biasanya jam tiga subuh waktu Madrid saya mengajar, terkadang juga menguji skripsi dan bimbingan skripsi masih saya jalani. Alhamdulillah anak bimbingan saya menjadi yang pertama lulus di tahun ini dan tahun lalu. Siang hari saya langsung meluncur ke Lab untuk melakukan riset dan pulang jam sembilan malam, untungnya professor saya mengizinkan dengan ritme kerja seperti itu. Biasanya riset di Indonesia (kebetulan saya dapat hibah simlitabmas bersama Bu Andri Pramono) biasanya saya kerjakan pada hari Sabtu. Beberapa hibah lain juga masih dalam proses seperti salah satunya Rinov luaran patent yang saat ini sudah berhasil submit atas nama UPNVJ. Untuk kegiatan lab stem cell UPNVJ, sudah berjalan kegiatan kultur sel sejak tahun lalu, kemarin 11 Desember 2021 lab kita sudah bisa melakukan uji bioviabilitas dan toksisitas dengan MTTassay dan siap melakukan pelayanan sesuai ketentuan BLU”, ucap dr.Yudhi

Seperti yang kita ketahui, tidak ada perjalanan yang selalu mulus, begitu juga dengan Dr. Yudhi, dalam wawancaranya Dr. Yudhi mengungkapkan bahwa permasalahan yang paling sering adalah komunikasi, “saya belum terlalu fasih berbahasa Spanyol dan terkadang itu menjadi kendala utama dalam berdiskusi”, ungkapnya

Dr. Yudhi juga bercerita mengenai suka dukanya selama disana kepada tim Humas UPNVJ, “Menurut saya justru lebih banyak sukanya, saya senang melakukan riset dan berada di dalam lab lama-lama, mungkin dukanya jauh dari keluarga, terlebih saat keluarga ada yang sakit. Sisanya alhamdulillah disyukuri sesulit apapun keadaannya. Selain itu, support dari dekanat dan para dosen FK UPNVJ semakin membuat saya merasa membaik meski di suhu dingin Madrid, komunikasi terjalin hangat dan erat dengan bantuan teknonologi saat ini,” kata dr. Yudhi dalam ceritanya

Banyak pesan yang diberikan Dr. Yudhi kepada seluruh sivitas akademika UPNVJ, sebagai motivasi, “Saya berharap para sivitas akademika UPNVJ dapat memilih untuk berkolaborasi dibandingkan berkompetesi. Menurut saya kolaborasi adalah shortcut kemajuan dan progres. Ibarat kompas, kerjasama menunjukkan jalan paling cepat menuju kualitas riset yang tidak diduga. Sedangkan kompetisi hanya menyianyiakan waktu dengan sumber daya dan infrastruktur riset yang kita miliki. Komunikasi dengan para ilmuan dunia saat ini dapat dengan mudah dicapai melalui email langsung, konferensi online, atau mungkin mengikuti webinar. Pesan lain dari saya adalah untuk sama-sama mengajak sivitas akademika / sejawat / sahabat di lingkungan UPNVJ agar dapat ikutserta dalam kegiatan riset kita. Hal ini penting yang bertujuan mempersiapkan regenerasi akademisi yang berkualitas serta menghilangkan ketimpangan kualitas riset antar para dosen di UPNVJ”, ucapnya

Selain itu, dipenutup wawancaranya, Dr. Yudhi menyimpan harapan untuk kondisi Negara kita, “Saya berharap Indonesia melalui Pemerintah saat ini semakin menerapkan Evidence-based policy dengan banyak melibatkan ilmuan lintas disiplin dalam mengambil keputusan berbasis data dan angka. Untuk Universitas, saya rasa arahnya semakin jelas dengan UPNVJ menjadi BLU dan akreditasi FKUPN yang unggul dan menurut saya pimpinan universitas dan fakultas tempat saya berkarya sudah memiliki visi yang tajam dan terukur,” tutup Dr. Yudhi Nugraha, M.Biomed.

 

Berita Sebelumnya

Bahas MBKM dan Tata Kelola Universitas, UPNVJ Terima Kunjungan Senat UNSRAT

Berita Selanjutnya

Pelantikan Tim UPN Veteran Health Research Instute (UPNVERI)