HumasUPNVJ - Sebagai upaya memberikan solusi dari permasalahan kode etik dalam dunia kesehatan, Fakultas Kedokteran melalui guru besar UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) Prof. Dr. med. Dr. Frans Santosa, MD, Sp JP(K), FIHA, EFMA, FACA, FICA, FASA, SFGISA menggelar “Webinar Etik Kedokteran Penerapan Sanksi Etik Kedokteran yang Berkeadilan”.
“Masalah etika menjadi issue yang menarik untuk dibahas, terutama penerapan sanksi etik kedokteran yang adil , kegiatan ini merupakan sarana diskusi terutama dalam pembahasan kita perihal kesehatan yang tidak ada habisnya” ujar Dr. Erna Hernawati, Ak, CPMA, CA Rektor UPN Veteran Jakarta dalam sambutannya dihadapan ratusan peserta webinar pada, Sabtu (18/12/21).
Erna juga mengatakan terkait hal tersebut harus ada pengawalan tegaknya keadilan yang merupakan tantangan lembaga profesi kesehatan dalam memberikan jasanya.
“Pasti banyak Tindakan yang bergesekan dengan teman sejawat atau dengan pelayanan masyarakat, maka dengan dasar itu Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah diskusi yang memberikan solusi dari masalah yang dihadapi oleh lembaga profesi kesehatan saat ini” tambahnya.
Selain itu, Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. Taufiq Fredrik Pasiak, M.Kes., M.Pd.I berpendapat bahwa etik kedokteran merupakan pembelajaran yang bersifat jangka panjang terutama saat para mahasiswa telah lulus dari perguruan tinggi, karena semua berpegang kepada keyakinan yang ada dalam diri untuk memberikan etik yang tulus dan adil kepada rekan sejawat maupun dalam pelayanan pasien.
“Kami sebagai lembaga pendidikan mengutamakan etika kedokteran, namun ini ada proses yang panjang. Mungkin disaat masih dibawah Kami pengawalan lebih mudah, namun disaat mereka lulus maka proses bisa cukup panjang dan banyak pengalaman yang harus dilalui. Sebagai pendidik saya merasa disaat ada orang yang salah tetapi masih mau berubah maka itu nilai utama untuk kita bisa merangkul untuk bersama memperbaiki diri” ujar Taufiq.
“Ilmu pengetahuan dan fenomena masyarakat lebih cepat berkembang dibanding etika masyarakat, tapi saya yakini saat kita punya iman dan agama yang baik maka itu lebih bisa terjaga dan ilmu pengetahuan juga ikut berkembang. Keyakinan kepada Tuhan adalah basis utama etika dalam diri manusia jika hal tersebut tidak diyakini maka untuk menjaga etik itu akan sulit rasanya” tambahnya.
Kegiatan dilakukan sebagai diskusi para ahli bidang kesehatan untuk bisa memahami problem medis baik dari pasien maupun petugas kesehatan dengan tetap mengutamakan otonomi pasien.
Kesempatan yang istimewa ini menghadirkan Sembilan narasumber para ahli kesehatan yang antara lain :
- Prof. Dr.med.Dr Frans Santosa, MD, SpJP(K), FIHA, EFMA, FACA, FICA. FASA, FSGISA Internist, Cardiologist, Angiologist. Topik Pembahasan “Bullying terhadap TS adalah pelanggaran serius terhadap KODEKI, harus diberi sanksi Organisasi”
- Dr. Poedjo Hartono, SpOG (K) Topik Pembahasan "Menjadi Dokter Yang Baik"
- DR Dr Julitasari Sundoro, MSc – PH Topik Pembahasan “Tinjauan Etik Uji Klinik Vaksin”
- Dr. Bambang Soebagyo, SpPD, FINASIM, SMn, SAB, MM Topik Pembahasan “Menghindari Terjadi Pelanggaran Etika Medis Didalam Klinik”
- Prof. DR. Dr David S. Perdanakusuma, SpBP-RE (K) Topik Pembahasan “Hubungan Kode Etik Kedokteran Dengan Ilmu Kedokteran”
- Dr. Azharul Yusri, S.pOG Topik Pembahasan “Etika Kedokteran dalam Obstetri & Ginekologi, Masalah dan Tantangan”
- Prof. DR. Dr. Rianto Setiabudy, SpF(K) Topik Pembahasan "Penerapan restorative justice oleh MKEK"
- DR. Dr. Pukovisa Prawirohardjo, SpS(K) Topik Pembahasan "Etika Dokter dalam Bermedia Sosial"
- Prof. Dr. Dr. Djoehansjah Marzoeki, SpBP-RE (K) Topik Pembahasan “Dua Peran Dokter dengan Dua Etika yang Berbeda”
Selain dari webinar Kode Etik Kedokteran yang telah dilaksanakan melalui Majelis Kehormatan Etik Kedokteran dapat di akses melalui link https://mkekidi.id/kode-etik-kedokteran-indonesia/
untuk kegiatan webinar tersebut juga bisa kembali disaksikan di laman youtube sebagai berikut : https://www.youtube.com/watch?v=2d-MoX8RlUk