HumasUPNVJ – Pusat Mata Kuliah Wajib (MKWU) yang dibawahi langsung oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) menyelenggarakan sebuah webinar filsafat & logika melalui Zoom meeting pada Senin (30/01). Kegiatan ini merupakan partisipasi UPNVJ dalam memperingati World Logic Day yang bertujuan untuk membawa sejarah intelektual, implikasi praktis, dan signifikansi konseptual logika.
Lima tahun lalu tepatnya di tanggal 14 Januari 2019, Logica Universalis Association untuk pertama kalinya memperingati World Logic Day. Kemudian pada 26 November 2019 Unesco menetapkan dan memproklamasikan tanggal 14 Januari sebagai hari peringatannya.
Mengutip dari situs UNESCO, kemampuan berpikir merupakan salah satu fitur yang paling menentukan umat manusia. Definisi kemanusiaan berkaitan dengan konsep-konsep seperti kesadaran, pengetahuan dan akal. Logika sebagai penyelidikan tentang prinsip-prinsip penalaran, telah memainkan peran penting dalam pengembangan filsafat dan ilmu pengetahuan. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ada kesadaran publik tentang pentingnya logika.
Rektor UPNVJ, Dr. Anter Venus, M.A., Comm yang menghadiri zoom dari Ruang Rektor sebagai keynote speaker menyatakan bahwa UPNVJ sangat peduli dalam penegakkan budaya ilmiah sehingga berkomitmen untuk memperingati World Logic Day ini. Tidak hanya tahun ini namun juga diharapkan akan terus diselenggarakan setiap tahunnya.
“Jadi for your information saja bapak ibu, UPN sangat concern dengan penerapan nilai-nilai tradisional atau nilai-nilai dasar universitas yang empat belas ya bapak ibu. Salah satunya adalah critical thinking yang basisnya adalah logika. Dan kita mejadi sangat berkepentingan untuk merayakan segala hal yang berkaitan dengan logika ini.” Ungkap Venus.
Venus juga mengungkapkan peringatan ini penting untuk dilakukan didasari atas empat poin penting. Pertama, kebanjiran pesan. Pada tahun 2015 tercatat setiap harinya tercipta 2,5 quintillion (1018) bytes informasi. Pesan yang tercipta ini tidak seluruhnya objektif dan benar. Ada pesan yang masuk kategori hoaks dan fake news. Oleh karenanya, dibutuhkan logika untuk menganalis pesan-pesan tersebut.
Alasan kedua yang diterangkan Venus ialah karena adanya pesan yang saling bertentangan. Hal ini sangat wajar terjadi sebab pesan-pesan yang tercipta memiliki perbedaan kepentingan, motif, dan juga sumber informasi. Logika sangat diperlukan agar kita dapat menentukan apakah diri kita akan ikut arus atau dapat berpikir mandiri serta objektif.
Selanjutnya Venus menyebutkan peringatan ini sebgai bentuk implementasi 14 nilai tradisional universitas yang mana salah satunya adalah berpikir kritis. Dasar dari berpikir kritis yang lain dan tak bukan adalah logika, termasuk didalamnya pemahaman tentang sesat pikir.
Alasan terakhir adalah demi menjadikan mahasiswa UPNVJ sebagai mahasiswa yang mampu berpikir logis dan menjadi pusat pengaruh (center of influence) atau agen berpikir logis-kritis ditengah-tengah masyarakat.
Melalui webinar ini diharapkan seluruh peserta dapat mengeksplorasi bagaimana cara hidup dengan berpikir logis, berpikir lurus, tertib, koherensif, dan rasional. Ada dua topik yang dibahas yaitu; 1) berpikir logis dalam dunia akademik yang dibawakan oleh Dr. Bagus Takwin, M.Hum., dan 2) pemahaman logika dan estetika dalam inovasi yang dibawakan oleh Prof. Tommy Awuy.