HumasUPNVJ – Pada agenda Diseminasi Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Tahun 2023 yang berlangsung hari ini (10/10) di Lab. Diplomasi FISIP, Rektor UPNVJ, Dr. Anter Venus, MA., Comm menjadi salah satu narasumber yang berkesempatan menyuguhi peserta diseminasi dengan pembahasan tentang potret siaran anak di Indonesia.
Kegiatan ini merupakan wujud implementasi kerja sama yang dilakukan dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Kolaborasi antara menjadi bukti nyata komitmen dan kepedullian UPNVJ pada sleuruh sumber-sumber pengaruh yang ada di lapisan masyarakat.
Sebelum membawakan materi yang telah dipersiapkan, Venus menjelaskan bahwa sejak 2018 hingga kini UPNVJ menjadi satu-satunya universitas di Jakarta yang dipercaya KPI mampu menjadi mitra yang dapat membantu mewujudkan visi dan misi KPI itu sendiri.
Beralih ke inti pembicaraan, Venus mengawali paparannya dengan menjelaskan mengenai hakikat manusia. Venus mengatakan manusia adalah produk interaksi sosial. Manusia menekankan pada aspek interaksi simbolik dengan terus berinteraksi satu sama lain. Melalui interaksi inilah manusia dikonstruksi.
Interaksi di antara manusia secara dinamis membentuk pemikiran, persepsi, sikap, dan juga perilaku manusia. Informasi sekecil apapun yang diterima lewat interaksi memiliki potensi untuk mengubah persepsi dan perilaku manusia.
Kita sebagai manusia bertindak berdasarkan cara kita memaknai suatu hal. Makna ini bersifat dinamis dan muncul dari proses interaksi sosial yang dilakukan sesama manusia.
Venus kemudian mengaitkan pembahasan pada pada cara anak bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Informasi yang diperoleh anak-anak dan dimaknai oleh mereka tidak hanya didapat melalui interaksi dengan orang tua, anggota keluarga, atau teman sebayanya namun juga berasal dari siaran televisi.
Siaran televisi yang layak dipertontonkan kepada anak-anak pada dasarnya ialah program-program yang memang khusus dirancang untuk anak-anak. Kualitas program anak di Indonesia dapat dianggap baik dan layak untuk anak-anak bangsa. Hal ini didukung oleh hasil Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Tahun 2022 yang dikeluarkan KPI di mana indeks program anak berada di angka 3.18 dengan standar KPI diangka 3.00.
Hasil indeks ini dari tahun-ketahun bergerak secara fluktuatif. Terhitung sejak 2017 hingga 2022, Indeks Kualitas paling tinggi yaitu ada pada Periode II Tahun 2021 sebesar 2.32. Sedangkan, Indeks Paling Rendah yaitu pada Periode II Tahun 2018 sebesar 2.92
Program anak dikatakan berkualitas dan layak setidaknya dinilai dari keterkaitannya dengan delapan dimensi penilaian program siaran TV anak yang ditetapkan oleh KPI. Delapan dimensi tersebut diantaranya; 1) Norma kesopanan; 2) Perkembangan psikologi anak dan remaja; 3) Melecehkan orang / kelompok masyarakat tertentu; 4) Adegan seksual; 5) Adegan kekerasan; 6) Ungkapan kasar / makian; 7) Muatan pembinaan watak dan jati diti bangsa, dan 8) Muatan informatif dan edukatif.
Menurut Venus juga, jika dilihat berdasarkan delapan dimensi tersebut, secara umum program TV anak sudah memenuhi standar berkualitas. Namun memang masih ada satu hal yang harus mendapat perhatian lebih dan ditingkatkan muatannya yaitu norma kesopanan dan kesusilaan.
Menutup paparannya, Venus mengatakan bahwa kita butuh media yang bisa menjadi agen kebenaran untuk memisahkan fakta dan hoax dan untuk menentukan yang bagus dan buruk. Menurut Venus TV harus memiliki fungsi tersebut khususnya untuk anak-anak sebab dewasa kini pendampingan orang tua pada tontonan anak-anak semakin terbatas.