HumasUPNVJ – Dalam suatu momen penuh kegembiraan dan semangat kebersamaan, Biro AKPK, Lembaga, SPI, dan UPT UPN “Veteran” Jakarta (UPNVJ), menjalani kegiatan Peningkatan Kapasitas hari kedua (27/10). Acara yang digelar di Kampung Sampireun, Garut, Jawa Barat ini diisi dengan banyak permainan seru yang mampu melepas penat sejenak dan juga mendekatkan pegawai satu sama lain.
Peningkatan kapasitas hari kedua ini menghadirkan 121 pegawai dari satuan kerja yang telah disebutkan di atas. Para pimpinan universitas pun juga ikut serta dalam memeriahkan acara yang sudah disusun sedemikian rupa. Acara ini merupakan momen berharga bagi staf akademik dan administrasi universitas untuk menjalin hubungan yang lebih erat dan merayakan keberagaman yang ada di kampus. Semua membaur dan menciptakan suasana yang penuh suka cita.
Acara dimulai dengan ice breaking yang dipandu oleh team building Kampung Sampireun. Momen ini dimanfaatkan team building untuk membuat peserta lebih terlibat dalam proses pembelajaran atau berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas yang dilakukan hari ini.
Kemudian acara dilanjutkan dengan perlombaan antar tim. Lomba dimulai dengan lomba estafet sarung di mana anggota tim diberikan satu sarung dan harus dipakai oleh tiga orang sekaligus lalu diestafet ke anggota tim lainnya saat mencapai tempat yang ditentukan.
Lomba kedua yaitu menyusun gelas menjadi bentuk piramida. Gelas diberikan secara estafet dari anggota tim paling depan hingga diterima anggota paling belakang untuk disusun.
Suasana semakin seru dan meriah saat memasuki lomba ketiga yaitu estafet tepung. Tiap tim berbaris ke belakang dan tepung harus dikirim dari depan ke belakang dengan menggunakan telapak tangan. Lomba ini mengundang gelak tawa pasalnya banyak peserta yang bertabur tepung baik di pakaian dan di wajahnya.
Permainan selanjutnya memerlukan konsentrasi dan kerja sama tim yang sangat baik. Peserta peningkat kapasitas ditantang untuk mengeluarkan bola pimping yang dimasukkan ke dalam pipa yang telah diberi banyak lubang. Tiap tim harus bekerja sama untuk menutup lubang-lubang tersbeut agar air tidak keluar sehingga bola pimping muncul ke atas.
Beralih dari lomba pipa bocor, peserta diajak untuk menangkap belut yang disebar ke tanah. Peraturannya setiap anggota tim berpartisipasi dalam menangkap belut dan menaruhnya ke dalam ember milik timnya. Para peserta tidak lagi terganggu dengan tanah yang becek dan belut yang berlendir. Mereka fokus pada upaya untuk memberikan yang terbaik bagi tim masing-masing.
Pertandingan selanjutnya ialah lomba balap dayung. Di Kampung Sampireun terdapat danau buatan yang mampu dilalui oleh 4-5 sampan sekaligus. Fasilitas ini dimanfaatkan untuk meningkatkan jiwa kompetitif dan kerja sama tim melalui lomba balap dayung.
Perlombaan ditutup dengan lomba gebuk bantal di atas danau. Lomba ini menguji keseimbangan dan ketahanan peserta lomba yang mewakili timnya. Meskipun tiap peserta diharuskan melayangkan bantal kepada lawannya, tidak ada rasa kekesalan yang muncul.
Melalui serangkaian perlombaan yang diselenggarakan dapat disimpulkan bahwa seluruh peserta peningkatan kapasitas memiliki peran aktif pada kegiatan yang telah dirancang oleh universitas. Mereka bersikap kooperatif dan nampak menikmati kegiatan seluruh kegiatan hari ini.