HumasUPNVJ - Guna meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya ekonomi berkelanjutan di tengah isu politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta mengundang guest lecture dalam menghadirkan kuliah umum bertema "How To Make The Economy Sustainable Amidst Political Issues" di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika UPNVJ pada hari Senin, 30 Oktober 2023.
Guest lecture yang diundang kali ini adalah Prof. Michael R. Reed dari University of Kentucky. Kuliah umum ini juga dihadiri dua dosen FEB, yaitu Dr. Amrie Firmansyah, SE, MM, M.Ak, ME, MA, MH, CSRS, CSRA, CSP, CRP serta Ade Nur Rohim, SHI.,MEI.,CDIF.
Berbicara di pembukaan acara kuliah umum, Dekan FEB Dr. Jubaedah, SE., MM. mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembicara, khususnya Prof Reed dari University of Kentucky.
"Semoga mahasiswa yang hadir hari ini mendapatkan wawasan dan ilmu dari para pembicara sekalian, dan semoga dapat meningkatkan kompetensi kalian ketika sudah lulus nanti," ucap Jubaedah.
Dalam penyampaian materi mengenai Peran Bisnis dalam Keberlanjutan, Prof. Reed mengatakan bahwa, "Setiap orang mempunyai peran dalam mengurangi emisi rumah kaca, seperti para konsumen, pebisnis, pemerintah, dan setiap bangsa di seluruh dunia."
"Hal ini semakin disadari oleh lebih banyak orang, namun tidak selalu jelas bagaimana konsumen dan dunia usaha dapat membantu," ucapnya.
Sementara Ade Nur Rohim menyampaikan tentang mengoptimalkan potensi ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan Indonesia dalam perspektif Islam. "Hal yang bisa kita lakukan dalam berkontribusi adalah melakukan gaya hidup halal, gaya hidup berkelanjutan, promosi keberlanjutan halal, serta sinergi dan kolaborasi," ungkapnya.
Narasumber terakhir, Amrie Firmansyah, menyampaikan materi mengenai strategi keuangan Pemerintah Indonesia dalam menghadapi krisis.
"Respons kebijakan dalam mengendalikan inflasi, menstabilisasi harga, dan menjaga daya pembelian dengan cara memastikan ketersediaan persediaan pangan, termasuk beras. Ini dilakukan demi melindungi konsumsi masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan," ujar Amrie.