HumasUPNVJ - Jurnalis senior Panda Nababan memberikan kuliah umum di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta pada Selasa, 12 Desember 2023 yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-46 UPNVJ.
Tema yang diangkat dalam kuliah umum kali ini adalah "Menyoal Independensi Media Massa dalam Pemilu 2024."
Berbicara di hadapan mahasiswa beserta sivitas akademika UPNVJ, Panda Nababan mengatakan bahwa tidak ada satu pun media di dunia ini yang sepenuhnya independen. Mengatakan bahwa suatu media menerapkan independensi disebutnya sebagai sesuatu yang sangat idealis.
"Apa pun medianya, pasti ada pengaruh, ketergantungan dan keterikatan. Hal yang perlu diperhatikan adalah norma-normanya," ucap Panda Nababan.
Norma yang dimaksud di sini adalah kode etik dalam jurnalistik. Media mungkin memiliki keberpihakan tertentu, namun penulisan serta penyampaian beritanya tetap harus sesuai kaidah dan kode etik jurnalistik.
Mengenai dinamika di tahun politik saat ini, Panda Nababan menyerukan kepada seluruh mahasiswa UPNVJ untuk memiliki sikap kritis terhadap kondisi sosial dan juga nalar kritis terhadap segala bentuk pemberitaan.
Ia juga menekankan pentingnya persatuan nasional selama masa kampanye hingga hari pemungutan suara nanti. Hal ini dirasa penting karena pemilu di negara mana pun, termasuk Indonesia, cenderung memecah masyarakat ke dalam beberapa kubu.
Perpecahan ini semakin berisiko meluas di era teknologi seperti saat ini, di mana arus informasi begitu deras mengalir dan diterima orang-orang yang memiliki smartphone. Beragam informasi di masa pemilu ini belum tentu semuanya akurat, dan beberapa bahkan bersifat hoaks dan berpotensi memecah-belah masyarakat.
Untuk beberapa negara, pelaksanaan pemilu bahkan kerap berujung pada konflik yang lebih luas, termasuk perang saudara.
"Perang paling kejam di dunia ini bukan perang konvensional, tapi perang saudara. Kita sudah lalui itu," ujar Panda Nababan, yang sempat menceritakan kisah beberapa konflik masa lalu di Indonesia.
"Ada kebanggaan tersendiri di Indonesia, kita bisa tetap menjadi bangsa yang utuh dan bersatu, tanpa ada kekhawatiran perpecahan seperti di negara lain," sambungnya.
"Kita disatukan oleh Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, dan juga oleh Bahasa Indonesia yang benar-benar mengikat. Ada kebanggan tersendiri sebagai bangsa yang siap untuk maju," ungkap Panda Nababan.