HumasUPNVJ – Mahasiswa pertukaran program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) UPN “Veteran Jakarta (UPNVJ) Batch 4 yang tergabung dalam kelompok 2 Ratna Bhumi memulai Kelas Modul Nusantara minggu ke-2 dengan mengunjungi Museum Mandala yang bertempat di Jakarta Selatan (02/03).
Kawasan Museum Satria Mandala diketahui merupakan kawasan yang tepat untuk melakukan edukasi wisata Sejarah. Museum ini hadir dalam rangka pembangunan bangsa dan pengajaran Sejarah.
Museum Satria Mandala dipilih sebagai destinasi modul Nusantara tidak semata-mata hanya untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah tetapi juga bertujuan menyadarkan mahasiswa dan membangkitkan kesadaran sejarahnya.
Mahasiswa PMM UPNVJ Batch 4 yang terdiri atas 24 mahasiswa pertukaran dapat secara langsung melihat dan merasakan kembali perjalanan sejarah bangsa dan negara Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan lewat banyaknya peninggalan, furnitur, serta barang-barang sejarah yang diduplikasi.
Usai mendalami nilai-nilai perjuangan, kelompok Ratna Bhumi menyambung agenda kelas Modul Nusantara dengan mengunjungi Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat.
Sesampainya disana, mata para mahasiswa dimanjakan oleh pemandangan yang indah dari gaya arsitektur Monas serta gedung-gedung tinggi yang mengelilingi Monas. Mereka menganggap pemandangan ini cukup menarik. Tidak hanya menikmati daya Tarik Monas dari luar, para mahasiswa juga menjelajah ke dalam Monas. Mereka mendapati ada banyak furniture Sejarah.
Lewat kunjungan ini para mahasiswa mendapati banyak informasi sejarah yang baru mereka ketahui misalnya bahwa ide awal pendirian Monumen ini berasal dari seorang warga negara RI biasa, seorang swasta, warga kota sederhana dari Jakarta bernama Sarwoko Martokoesoemo.
Kelas Modul Nusantara kali ini dianggap tidak kalah menarik dengan kegiatan di minggu sebelumnya. Kelompok Ratna Bhumi mengaku senang dan bangga akan hal-hal yang baru mereka pelajari di dua Museum ini. Mereka mengetahui berbagai peristiwa, sejarah serta pelajaran apa yang dapat diambil dari itu semua.
Demikian, untuk mengetahui sejarah saja tidak cukup, Para mahasiswa sadar bahwa perlu adanya implementasi dari nilai-nilai sejarah yang harus tetap dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang nasionalis nan patriotis. (sf)