“Siapa bilang anak Mapala gak bisa baris berbaris dan upacara ? Nih, buktinya !”

Mahasiswa Pencinta Alam yang biasa dikenal dengan “mapala atau mahapala” dan terbiasa melakukan kegiatan ekstrim yang berhubungan dengan alam seperti memanjat tebing, naik gunung, menyusuri goa dan sungai serta masih banyak lagi terlihat berbeda manakala pada hari ini Senin, 11 Mei 2015 diadakan “opening ceremonial” Latihan Gabungan dan Temu Wicara Mapala.

Pada kesempatan ini, para Mapala yang tergabung dalam Mapala UPN “Veteran” se Indonesia (Yogyakarta, Jawa Timur dan Jakarta) mengadakan upacara untuk pembukaan kegiatan tersebut. Mereka yang tidak terbiasa dengan tradisi baris berbaris ini membuktikan bahwasanya mereka dapat melakukan upacara ini dengan tertib, rapi dan khidmat.

Sebagai tuan rumah, UPNVJ dipilih sebagai tempat penyelenggaraan yang sudah berjalan selama sembilan kali ini. Girigahana UPNVJ yang merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang juga ada kaitannya dengan kegiatan melestarikan alam menjadi Panitia dalam kegiatan ini Bertempat di lapangan basket UPNVJ, upacara yang dibuka oleh Warek III bidang Kemahasiswaan pada pukul 10.00 WIB. Hadir dalam upacara tersebut Karo Kermawa dan staf, pendamping dari UPNV Yogyakarta dan Jawa Timur serta para peserta Latihan Gabungan masing-masing UPN “Veteran”. 

Dalam sambutannya, Warek III selaku Instruktur Upacara mengatakan bahwa kesempatan yang singkat ini harus diisi dengan kegiatan yang padat, positif, menambah wawasan dan pertemanan serta pengalaman yang baru. Jadi, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

M. Karim Amrullah mahasiswa FIK UPNVJ Prodi S1 Sistem Informasi angkatan tahun 2010 selaku ketua Pelaksana acara ini menuturkan bahwa acara ini dipersingkat pelaksanaannya dari yang biasanya 2 minggu menjadi 1 minggu saja. Ini dirasa sangat tidak cukup bagi kami, sehingga kami memadatkan jadwal pada setiap sesinya. Acara ini yang diselenggarakan mulai tanggal 11 Mei dan berakhir 16 Mei 2015 dilaksanakan di beberapa titik berbeda sesuai divisinya. Pada tanggal 11 Mei – 14 Mei dilaksanakan penelusuran alam yang terbagi dalam Divisi Panjat Tebing akan dilaksanakan di Tebing Citatah, Padalarang, Jawa Barat. Divisi Hutan Gunung dilaksanakan di Gunung Salak. Divisi Susur Goa di Goa Bayah, Banten dan yang terakhir divisi Arung Jeram di Sungai Cicatih, Sukabumi, Jawa Barat. Sedangkan tanggal 15 dan 16 Mei 2015 diadakan Temu Wicara di kampus UPNVJ. Tujuan dari acara ini yaitu mempererat tali silahturahmi dengan Mapala ketiga UPNV se Indonesia, mengetahui medan lokasi yang baru bagi Mapala UPNV Yogyakarta dan UPNV Jawa Timur, mendapatkan “saudara” (sebutan untuk arti pertemanan bagi kalangan Mapala). Adapun harapannya adalah agar acara ini berjalan dengan lancar sampai akhir dan tidak terjadi masalah ataupun hambatan. Selain itu, agar di tahun mendatang dapat diselenggarakan acara serupa sebagai bekal bagi para Mapala dalam mengeksplor alam.

Kesan dan pesan yang disampaikan oleh Harry Sudianto atau yang dikenal dengan panggilan “Rimbun” Mapala dari UPNV Yogyakarta mengatakan kegiatan ini dapat mempertemukan kami dengan “saudara” baru yang belum dikenal sebelumnya, ilmu yang baru, serta ajang temu kangen dengan senior maupun junior Mapala.

David Fernando atau “Miker” selaku pimpinan kontingen dari UPNV Jatim menyampaikan waktu yang singkat dan kurang maksimal ini diisi benar-benar harus dimanfaatkan semaksimal mungkin agar kami dapat mengetahui lokasi-lokasi baru yang belum pernah kami kunjungi dari pihak Mapala Jatim. Dengan itu kami para Mapala dapat lebih mengetahui keindahan alam dari Indonesia yang perlu dinikmati dan dilestarikan serta dimanfaatkan dengan kegiatan yang positif. Besar harapan agar kegiatan yang mendulang banyak manfaat positif ini perlu dilanjutkan setiap tahunnya, agar para Mapala dapat menciptakan kekompakan dari masing-masing Peserta.

Keindahan alam yang alami dapat dinikmati oleh setiap insan manusia, jika kita dapat memanfaatkan alam tersebut dengan sebaik-baiknya. Mari kita lestarikan alam dan menumbuhkan kecintaan kepada lingkungan dengan menjaga alam ini sesuai dengan kebutuhannya agar alam ini dapat dinikmati oleh generasi penerus.