JAKARTA - Seperti yang sudah kita ketahui penyakit difteri menjadi perbincangan di Indonesia karena telah menjadi wabah yang makin meluas yang disebut dengan Kejadian Luar Biasa (KLB). Berdasarkan data, sejak Januari hingga November 2017 tercatat 593 kasus difteri yang tersebar di 95 kabupaten dan kota di 20 provinsi dengan angka kematian 32 kasus. Data World Health Organization (WHO) tentang penyakit difteri menunjukkan jumlah kasus difteri di Indonesia naik turun sejak 1980-an.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), difteri adalah penyakit menular berupa peradangan selaput lendir pada hulu kerongkongan, pangkal tenggorok, dan batang tenggorok. Bakteri penyebab difteri menyebar dengan cepat tidak hanya di daerah yang layanan kesehatannya dinilai buruk, tapi juga menyerang warga di ibukota yang dianggap memiliki sistem layanan kesehatan jauh lebih baik. Bakteri ini menyerang saluran napas sebelah atas dengan gejala demam tinggi, sakit tenggorokan, susah menelan, dan kesulitan bernapas.
Prevalensi kasus difteri dan kepadatan penduduk di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten cukup tinggi, sehingga penduduknya sangat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi difteri. Dengan latar belakang ini Puskemas Kelurahan Pondok labu melaksanakan ORI (Outbreak Respone Immunization) yaitu imunisasi tambahan yang khusus dilakukan di daerah yang mengalami kejadian luar biasa (KLB). Kegiatan imunisasi khusus ditujukan untuk Mahasiswa/i UPNVJ dengan batas usia sampai 19 tahun.
Pemberian vaksin dilaksanakan pada tanggal 28 Februari sampai 1 Maret 2018 pukul 9.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB bertempat di Ruang Poliklinik UPN “Veteran” Jakarta. Menurut data peserta vaksin Difteri kali ini berjumlah 2.240 orang yang meliputi Mahasiswa/i UPNVJ.
Menurut dr. Chintia Ramadhani Endismoyo dalam kesempatannya juga menyampaikan “vaksin difteri ini bertujuan untuk mengurangi dan menghapus kasus difteri khususnya di provinsi DKI Jakarta. Maka dengan ini pemerintah DKI Jakarta bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Cilandak melaksanakan vaksin Difteri usia 1 sampai dengan 19 tahun di UPNVJ” Tutupnya.