HumasUPNVJ - Banyak hal yang bisa dilakukan ditengah pandemi seperti ini, salah satunya yaitu mencoba hal baru diluar hal yang biasa dilakukan. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh mahasiswi Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Angkatan 2018, Reycha Nabila Oktaviana. Ia mengikuti kompetisi Model United Nation (MUN) yang diselenggarakan oleh Global Millennial Group.
Global Millennial Group merupakan salah satu start up bertaraf internasional yang bergerak pada bidang pengembangan soft skill melalui kompetisi Model United Nation (MUN). MUN merupakan ajang kompetisi debat dengan mengadaptasi simulasi konferensi diplomat dunia yang diselenggarakan United Nations / Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB). MUN biasa diikuti oleh mahasiswa jurusan hubungan internasional, namun Reycha mencoba menantang diri saya untuk membuktikan kemampuan berbahasa inggris, public speaking, critical thinking, research, dan diplomacy. Peserta MUN berperan sebagai diplomat yang merepresentasikan suatu negara yang tergabung dalam organisasi internasional, dalam hal ini saya mendapat hasil undian Delegate of Republic of Cuba pada International Labour Organization (ILO), lalu membahas satu topik isu global dan berdiplomasi mencari solusi untuk mengatasinya dengan menghasilkan suatu draft resolution. Kali ini, GM MUN 4.0 mengangkat isu global "Child Labour : Social Protection from Exploitation."
Alur seleksi Global Millennial Model United Nation 4.0 (GM MUN 4.0) berawal dari mengisi form pendaftaran, mendapat Letter of Acceptance (LoA), penulisan Position Paper, Opening ceremony, konferensi hari ke 1, konferensi hari ke 2, dan closing ceremony. LoA diterima pada tanggal 9 Februari 2021. Pengiriman Position Paper wajib dilakukan oleh seluruh peserta maksimal tanggal 18 Februari 2021.
Opening ceremony dan Konferensi hari pertama dilaksanakan pada tanggal 20 februari 2021 pukul 09.00 - 17.00 WIB GMT +UTC 7. Konferensi hari kedua dan closing ceremony dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2021 pukul 09.30 - 21.00 WIB GMT +UTC 7. Pada konferensi hari kedua, saya bersama peserta lainnya (yang juga berperan sebagai diplomat) merumuskan draft resolution yang akhirnya memenangkan voting dalam comittee session.
“Saya berhasil mendapatkan salah satu penghargaan yaitu, Honourable Mention. Penghargaan tersebut cukup membanggakan karena kompetisi ini diikuti oleh peserta dari berbagai belahan dunia, pemenang awardnya pun beragam tidak hanya peserta dari Indonesia. Saya salah satu peserta yang beruntung mengalahkan ratusan peserta yang tergabung dalam konferensi untuk mendapatkan penghargaan tersebut”. Jelas Reycha