HumasUPNVJ - Berbicara mengenai pandemi covid-19 akan tidak ada habisnya, berbagai sektor terkena dampaknya salah satunya dalam bidang pendidikan. Walaupun sudah setahun lebih lamanya, nyatanya pandemi belum juga berakhir. Meskipun begitu, banyak mahasiswa yang bisa membuktikan bahwa pandemi covid-19 ini bukanlah penghalang mereka untuk terus mengukir prestasi. Banyak mahasiswa – mahasiswi UPN Veteran Jakarta yang mengikuti kegiatan yang produktif seperti mengikuti kompetisi – kompetisi nasional. Ali Zhafir Talmullah, Reycha Nabila Oktaviani dan Rama Fathurachman yang tergabung dalam satu tim menjadi contoh mahasiswa/i yang menggunakan waktu terbaiknya dengan mengikuti kegiatan yang produktif sehingga berhasil meraih prestasi yang membanggakan ditengah pandemi seperti sekarang ini. Mereka berhasil memenangkan juara 1 Lomba Debat Mahasiswa Tingkat Nasional 2021 yang diselenggarakan oleh BEM FKIP Universitas Jember. Lomba Debat Mahasiswa Tingkat Nasional tahun 2021 ini merupakan salah satu ajang perlombaan bergengsi yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Bulan Pendidikan. Dalam laporan tertulisnya, Ali dan tim menjelaskan secara rinci perihal kompetisi yang mereka ikuti, “Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menambah wawasan, menjadi wadah untuk menampung kreatifitas dan keterampilan, serta meningkatkan daya saing antar mahasiswa. Kegiatan Lomba Debat tingkat nasional mengusung tema Optimalisasi Peran Generasi Millenial dalam Upaya Peningkatan Pendidikan di Era New Normal yang diselenggarakan melalui media sosial via Zoom meeting dengan partisipan mahasiswa aktif S1/D4 seluruh Indonesia. Kegiatan lomba debat nasional ini juga termasuk suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran generasi milenial dalam upaya peningkatan pendidikan di era new normal”. Jelasnya
“Alur perlombaan pada kegiatan kali ini ialah seluruh peserta melakukan pendaftaran pada tanggal 6 April-1 Mei 2021 dibarengi dengan pengumpulan naskah essai kami yang berjudul “Peran Generasi Millennial Dalam Peningkatan Pendidikan Melalui Aplikasi SMARTLEADERS”. Selanjutnya merupakan tahap babak I penjurian essai, peserta yang lolos 20 besar akan memasuki babak final 11 Mei yang diundur menjadi tanggal 17 Mei 2021. Tahap kedua ialah sesi debat yang dilakukan melalui platform zoom pada tanggal 22 Mei 2021”. Terangnya.
Selain dari laporan tertulis, tim Humas UPNVJ juga berkesempatan melakukan wawancara secara langsung dengan Ali Zhafir Talmullah selaku ketua tim melalui online. Dalam wawancaranya, Ali banyak bercerita mengenai proses persiapannya dan tim untuk mengikuti kompetisi ini, “Dalam kompetisi ini, saya mewakili Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program studi Hubungan Internasional bekerja sama dengan dua teman saya yang tergabung dalam satu tim, diantaranya Reycha Nabila Oktaviani dari Fakultas Kedokteran program studi Ilmu Kedokteran dan Rama Fathurachman dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Ilmu Manajemen. Menurut kami, debat itu merupakan suatu seni dalam berbicara dan memperluas wawasan guna menghasilkan output yang berguna di masyarakat. Kami tertarik karena memang bidang pendidikan apalagi di era pandemi ini sangat membutuhkan gebrakan yang sifatnya multisektoral sehingga kami memutuskan untuk berkolaborasi antar fakultas yaitu FISIP, FEB dan FK. Peserta diikuti dari berbagai kampus di seluruh Indonesia. Peserta yang lolos berjumlah 60 orang. Tetapi seleksinya bisa dibilang cukup ketat karena kami harus diseleksi dengan essay dahulu kemudian masuk dalam 20 besar lalu bertanding kembali untuk merebut 8 besar, kemudian 4 besar dan Final. Dalam 4 Babak, kami meraih skor tertinggi di 3 Babak dan berhasil lebih unggul dari beberapa kampus lainnya seperti Universitas Jember, UIN Sunan Kalijaga, UISI, IPB, Universitas Brawijaya, UNY, Universitas Negeri Gorontalo, UNNES dan Universitas Muhammadiyah Jember. Seluruh peserta bertanding tim menggunakan sistem debat Asian Parliamentary”. Ungkap Ali kepada Humas
“Jika ditanya persiapannya, tentunya kami mempersiapkan banyak hal yaitu tempat untuk berkumpul. Dan tempat yang dipilih tepatnya dirumah saya agar koordinasi lebih mudah dilakukan apalagi saat case building. Kami juga mempersiapkan beberapa mosi yang menjadi mosi general atau mosi umum. Diskusi melalu G-Meet juga sering kami lakukan dan juga selalu bertukar sumber berita dan bacaan sebelum hari perlombaan tiba. Banyak hal yang sudah kami lalui, ada banyak suka dan duka dalam perjalanan ini, untuk dukanya kami sempat hopeless saat penentuan 8 besar karena khawatir keliru dengan mosi yang diberikan, tetapi saat ada jeda sholat Ashar kami terus berdoa dan Alhamdulillah suara kami didengar karena memang langkah apapun harus dengan do'a, kami menikmati suka nya betul-betul diakhir perjalanan”. Lanjut Ali
“Harapan saya, semoga mahasiswa kedepannya bisa banyak mengikuti kegiatan perlombaan seperti ini yang sifatnya positif dan melatih skill dalam berbicara. Melatih kekuatan analisis yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan karena menurut kami itu yang akan berguna bagi mahasiswa saat kuliah”. Tutupnya pada sesi wawancara.