German Centre UPNVJ Gelar Simposium German Centre Indonesia and Climate Change

 

HumasUPNVJ - Menindaklanjuti UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) resmi memiliki pusat studi German Centre beberapa waktu lalu. Saat ini German Centre UPNVJ menggelar Simposium German Centre Indonesia and Climate Change  di ruang Auditorium Bhineka Tunggal Ika, pada Kamis (25/11/21).

Acara ini menghadirkan Dr. Bambang Susanto, M.A Direktur German Centre UPN Veteran Jakarta, Wandojo Siswanto, Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Senior Advisor for Climate, Dipl.-Ing Toga Panjaitan (Principal Project Engineer Energy Systems Germany & Southeast Europe DNV Diaspora Jerman – IASI), dan Dr. Damayanti Sarodja BPPT/BRIN.

WhatsApp_Image_2021-11-25_at_16.39.38.jpeg

Dalam hal ini Dr. R. Dudy Heryadi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mewakili Rektor UPNVJ mengatakan Client change mencakup yang terjadi di Indonesia seperti banjir, longsor dan hal tersebut membutuhkan penanganan yang baik.

Melalui kerjasama UPNVJ dengan german maka diharapkan beberapa permasalahan yang ada di Indonesia bisa didiskusikan dan german centre bisa memimpin dan memajukan kerjasama sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan.

Kegiatan diikuti 140 peserta yang terbagi online dan offline yang meliputi akademisi UPNVJ, mahasiswa, diaspora indonesia dan jerman serta GIZ.

Pusat Studi yang digagas oleh Dr. Bambang Susanto M.A ini didirikan dengan tujuan sebagai mitra pengembangan iptek dan peluang kerjasama guna mencerdaskan kehidupan bangsa serta memajukan kesejahteraan umum sesuai dengan UUD 1945.

Secara garis besar pembahasan mengenai perubahan iklim yang terjadi di Indonesia dampak negatifnya dan apa yang seharusnya dilakukan kita sebagai masyarakat Indonesia untuk bisa menjaga agar tidak memburuk keadaan.

WhatsApp_Image_2021-11-25_at_16.39.38_(1).jpeg

 

 

Berita Sebelumnya

Testimoni Peserta Dikwal: “Kegiatan ini Bikin Rasa Cinta Tanah Air Bertambah”

Berita Selanjutnya

FEB UPNVJ dengan AFSI Gelar Webinar “Mengenal Ragam Fintech Syariah di Indonesia”