HumasUPNVJ - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D meminta agar calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri.
"Persaingan cukup ketat. Rata-rata satu banding lima, artinya setiap anak menyisihkan lima anak yang lain. Jangan menyia-nyiakan pengorbanan lima anak yang lain itu," kata Prof. Nisam dalam jumpa pers pengumuman SNMPTN 2022 yang disiarkan langsung melalui akun YouTube LTMPT Official, Selasa (29/3/2022).
Prof. Nizam mengatakan SNMPTN melihat capaian pembelajaran siswa, prestasi, dan capaian akademis maupun nonakademis saat menjadi siswa di sekolah menengah. Calon mahasiswa yang terpilih dalam seleksi adalah yang dinilai memiliki potensi untuk mengikuti pendidikan di perguruan tinggi.
Karena itu, dia mengucapkan selamat kepada calon mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN dan meminta yang belum diterima untuk tidak berkecil hati karena masih ada peluang untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
"Masih ada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), jalur mandiri, dan juga masih ada perguruan tinggi swasta yang berkualitas dan tidak kalah dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri. Yang penting tetap harus rajin belajar, jaga kesehatan, dan berdoa," pesannya.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Prof. Mochamad Ashari mengatakan hasil SNMPTN diumumkan melalui web resmi yang ada pada Selasa (29/3/2022) pukul 15.00 WIB.
"Terdapat tiga jalur untuk dapat diterima di perguruan tinggi negeri, salah satunya SNMPTN yang porsinya 20 persen dari total yang diterima di perguruan tinggi tersebut," jelasnya.
Prof. Ashari mengatakan pendaftar SNMPTN mencapai 612.049 calon mahasiswa, sedangkan yang diterima hanya 120.643 calon mahasiswa di 125 perguruan tinggi negeri. Peserta SNMPTN diajukan oleh sekolah berdasarkan prestasi calon mahasiswa saat bersekolah.
Sementara itu, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Prof. Jamal Wiwoho mengatakan tidak semua siswa unggulan di sekolah yang diajukan untuk mengikuti SNMPTN dapat diterima.
"Hanya sekitar 20 persen saja yang diterima, 80 persen lainnya belum diterima. Yang belum diterima bisa mengikuti seleksi berikutnya melalui SBMPTN," katanya.