Yudi Latif: Daya Sintas Bangsa ditentukan Modal Manusia

HumasUPNVJ – Aktivis dan cendekiawan Yudi Latif mengatakan daya sintas suatu bangsa ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor modal terwariskan dan faktor modal manusia, tetapi modal manusia menjadi faktor yang paling menentukan.

“Studi komparatif menemukan bahwa modal manusia yang paling menentukan daya sintas suatu bangsa,” kata Yudi dalam Seminar Nasional sebagai rangkaian acara Dies Natalis ke-45 yang diadakan di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, Kampus UPNVJ Pondok Labu, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

IMG_2524.JPG

Yudi mengatakan Prusia, salah satu kerajaan di Jerman, kalah perang dari Perancis pada 1806. Dalam pidatonya di depan rakyat, Raja Friedrich Wilhem III mengatakan negara harus menggantikan apa yang sudah kalah secara fisik dengan kekayaan intelektual.

Karena itu, pada 1810, berdiri Universitas Berlin yang kemudian menjadi pelopor universitas riset di seluruh dunia. Menurut Yudi, pendirian Universitas Berlin merupakan cara Prusia untuk mengompensasi kekalahan secara fisik karena perang dengan kekayaan intelektual.

“Kita juga tahu cerita tentang Jepang setelah kalah dalam Perang Dunia II. Di balik keruntuhan Jepang, Kaisar Hirohito tidak bertanya berapa jumlah pabrik yang masih tersedia, tetapi  bertanya berapa jumlah guru yang masih tersedia,” tuturnya.

Yudi mengatakan universitas memiliki hubungan yang erat dengan Bela Negara.Sebagai Lembaga pengetahuan, universitas memiliki arti penting dalam usaha Bela Negara karena gerak maju pembangunan dan daya sintas suatu bangsa dan negara ditentukan oleh oleh dua faktor, yaitu modal yang terwariskan dan modal manusia.

“Modal terwariskan adalah factor geografi, demografi, geologi, sumber daya mineral, dan faktor-faktor yang  berkaitan dengan pandemi dan bencana. Faktor yang kedua adalah modal manusia dan sejarah bangsa-bangsa menunjukan bahwa faktor modal manusia yang paling menentukan,” jelasnya.

Berkaitan dengan UPNVJ yang sudah berusia 45 tahun, Yudi mengatakan 45 adalah adalah angka keramat karena Indonesia merdeka pada tahun 1945. UPNVJ sebagai kampus Bela Negara memiliki peran penting dalam penanaman nilai-nilai Bela Negara.

“Sebagai universitas yang menyandang predikat Bela Negara, kita harus memiliki pandangan yang jelas betapa erat hubungan antara universitas dan Bela Negara,” katanya.

Berita Sebelumnya

Bela Negara Harus Diterapkan di Era Society 5.0

Berita Selanjutnya

Bersama Badan Narkotika Nasional Kota Depok, Ratusan Pegawai UPNVJ Lakukan Tes Urine