HumasUPNVJ – Produk Dalam Negeri (PDN) dewasa ini menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibicarakan. Berangkat dari hal ini, mahasiswa Magister Manajemen UPN “Veteran” Jakarta” (UPNVJ) menggelar Seminar Executive Series 18 dengan mengangkat tema Produk Dalam Negeri untuk Indonesia Emas 2045 (14/06).
Bertempat di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika Lt.4 UPNVJ, menghadirkan narasumber yang mempunyai otoritas dalam hal pengadaan barang dan jasa di Indonesia, Dr. Hendrar Prihadi, SE., MM., selaku Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Mengawali kegiatan ini, Rektor UPNVJ, Dr. Anter Venus, MA., Comm menyampaikan kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen UPNVJ untuk selalu memperkuat wawasan tentang berbagai topik, tema, dan isu terutama yang sedang hangat diperbincangkan. “Untuk konsep-konsep terkait dengan produk dalam negeri saya pikir ini juga tema-tema yang dibicarakan tentang prakteknya. Kita ingin tahu bagaimana konsep pengembangan termasuk regulasi terkait dengan PDN ini. Bukan hanya saat ini tapi juga proyeksinya ke depan.” Ucapnya dalam sambutannya.
Pada kesempatan ini, Hendrar berbagi informasi mengenai hal yang sedang ditangani sekarang ini yaitu cita-cita Indonesia Emas 2045. Demi mencapai Indonesia Emas butuh persiapan yang sangat baik dan benar. Dalam beberapa waktu ke depan Indonesia akan mencapai 100 tahun kemerdekaannya dan ada hal-hal khusus yang harus dicapai. Di LKPP sendiri, tolak ukurnya adalah bagaimana Indonesia dapat menempati poros perekonomian terbaik di Indonesia.
Bicara tentang perekonomian, Indonesia kini merupakan bagian dari G20 yang mana perkumpulan negara dengan kekuatan ekonomi terbaik 20 terbesar di dunia. Pada 2016 ekonomi Indonesia dilaporkan berada di peringkat delapan dunia kemudian naik satu peringkat di tahun 2022. Perekonomian di Indonesia diprediksi oleh para pengamat nasional maupun internasional akan meningkat secara signifikan di tahun 2045 yaitu di peringkat empat dunia.
Prediksi ini sangat mungkin jika dilihat dari jumlah penduduk. Apabila melihat Cina, negaranya mampu membawa produk dalam negeri menjadi produk yang dibeli masyarakatnya sendiri sehingga perekonomiannya dapat tumbuh dan berkembang hingga menjadi sukses hingga saat ini.
Di Indonesia hal yang sama bisa terjadi dengan adanya bonus demografi. Oleh karenanya Indonesia harus mempersiapkannya dengan baik. Hendrar menyebutkan setidaknya ada tiga indikator utama yang harus selalu kita jaga.
Petama ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan dan keamanan nasional harus kondusif dengan cara penyampaian pendapat disampaikan sesuai koridor secara santun & sistematis. Kedua, pertumbuhan ekonomi terjaga di atas 5%. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan membangun ketangguhan ekonomi lokal dan nasional berdikari secara ekonomi. Terakhir, generasi mudanya produktif & kompetitif dengan cara menjadi wirausaha dan professional muda tanpa pengangguran.
Hendrar juga menyampaikan keinginan Presiden RI, Joko Widodo pada seminar ini. Terkait dengan pengadaan barang dan jasa di Indonesia, ada lima strategi yang dapat dilakukan sehingga berujung membangun Generasi Emas 2045:
- Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri (PDN). Setiap 400 triliun belanja PDN akan berdampak pada penyerapan 2 juta tenaga kerja. Penyerapan ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,5% – 1,8%.
- Meningkatkan porsi usaha mikro, kecil, dan koperasi
- Memastikan transparansi PBJ
- Mengupayakan efisiensi belanja pemerintah
- Mempercepat penyerapan anggaran pemerintah
Per hari ini, pemakaian PDN Indonesia dilaporkan Hendrar sudah mencapai 87%. Angka ini meningkat dari tahun lalu yaitu 76%. Sejatinya tingkat pemakaian harus senantiasa diupayakan. Gerakan Bangga Buatan Indonesia sejatinya bukan hanya sebatas jargon. Hal ini didasarkan pada Peraturan Presiden 16 Tahun 2018 yang direvisi menjadi Peraturan Presiden 12 Tahun 2021 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.
Selain itu Presiden telah menginstruksikan gerakan ini yang kemudian disusun dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan P3DN dan Produk UMK-Koperasi. Ada pula Rancangan Undang-Undang PBJ Publik guna mengikat gagasan ini yang saat ini masih dalam proses pengesahan.
Keberhasilan dalam melaksanakan gerakan Bangga Buatan Indonesia dapat berdampak pada kenaikan kompetitif PDN dan menjawab tantangan bonus demografi. Pertumbuhan industri nasional akan didongkrak sehingga membuka peluang wirausaha dan menyerap tenaga kerja.