HumasUPNVJ - Perwakilan dari University of Liberal Art of Bangladesh (ULAB) mengunjungi Indonesia dan memberikan guest lecture atau kuliah tamu di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta pada 2 Oktober 2023. Kunjungan ini merupakan bagian dari kesepakatan dua universitas yang telah tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU).
Dalam kunjungan bertaraf internasional ini, ULAB mengirim dua dosen senior bernama Syeda Sadia Mehjabin dan Mohammad Aminul Islam.
Bertempat di ruang Laboratorium Diplomasi FISIP, kegiatan kuliah umum sejak pukul 09.30 hingga 11.30 WIB ini mengangkat tema "The Emerging Politics of Digital Journalism Studies."
Kuliah tamu membahas sejumlah isu penting dalam jurnalisme digital, termasuk dampak politik yang muncul seiring perkembangan teknologi dan media sosial. Selain itu, kegiatan ini juga menjanjikan wawasan berharga tentang dinamika terkini dalam jurnalisme digital dan hubungannya dengan politik.
"Dunia jurnalisme mengalami perubahan yang sangat cepat. Dunia akademik pun didorong untuk bisa menyesuaikan diri," kata Mohammad Aminul saat berbicara di hadapan para mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UPNVJ.
Kecerdasan Buatan
Apalagi perkembangan ini, lanjut Mohammad, menjadi sangat cepat dengan kemunculan kecerdasan buatan atau Artificial Inteligence (AI) yang turut mendisrupsi dunia jurnalisme. Namun, ia berkeyakinan bahwa peran manusia tak akan tergantikan oleh mesin.
Dalam konteks jurnalisme, manusia yang berprofesi sebagai wartawan mampu menghadirkan konteks, sementara AI tidak. "Manusia mengetahui lebih dalam bagaimana menghadirkan informasi yang menarik untuk pembaca," tambahnya.
Sementara itu, Syeda Sadia Mehjabin menyambut positif berlangsungnya kuliah tamu kali ini, terutama mengenai antusiasme para mahasiswa di bidang kajian jurnalistik.
Antusiasme tersebut terlihat dari banyaknya mahasiswa yang bertanya saat kuliah tamu. "Saya juga sangat terkesan dengan keramahtamahan dari penyelenggara," ujar Syeda.
Jurnalisme Digital
Mohammad dan Syeda juga menceritakan sejarah singkat jurnalisme digital di Bangladesh. Terdapat sejumlah kantor berita mainstream di Bangladesh yang membuat versi online mereka, seperti The Daily Star, Prothom Alo, dan bdnews24.com.
"Versi daring tersebut dibentuk di atas kredibilitas kantor berita versi orisinalnya, dan menawarkan akses berita serta informasi yang lebih cepat dan luas kepada komunitas online Bangladesh yang terus meningkat," ujar Mohammad dan Syeda.
Pengembangan kantor berita online di Bangladesh ini dipengaruhi faktor kultural, ekonomi, poltiik dan konteks sosial.
Selain mengenai sejarahnya, berbagai tantangan di bidang jurnalisme digital Bangladesh juga turut dibahas dalam kuliah tamu kali ini. Mohammad dan Syeda menyebutkan kebebasan pers di Bangladesh relatif terbatas, dengan adanya ancaman kekerasan, gangguan, dan bahkan langkah hukum terhadap awak media dari pihak berwenang atau tokoh-tokoh berpengaruh.
Rendahnya profesionalisme dan etika di kalangan sejumlah jurnalis dan kantor berita juga menjadi tantangan tersendiri di Bangladesh. Hal ini dapat berujung pada pelaporan yang bias, terlalu sensasional, dan tidak akurat.
"Terbatasnya akses ke berbagai informasi dan sumber, terutama mengenai isu-isu kontroversial, merupakan tantangan lainnya," tutur Mohammad dan Syeda.
"Biasanya keterbatasan ini terjadi karena tindakan penyensoran atau intimidasi," lanjut mereka.
Undangan ke Bangladesh
Selain penyampaian materi, kegiatan kuliah tamu juga diisi penandatangan Implementation Agreement (IA) antara UPNVJ dan Universitas Liberal Art of Bangladesh, yang menandai komitmen kedua institusi untuk lebih memperdalam kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian.
"Kerja sama meliputi seluruh prodi yang ada, dan penandantanganan Implementation Agreement ini diwakili masing-masing ketua jurusan," ucap Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi Munadhil Abdul Muqsith, Ph.D.
"ULAB juga mengundang perwakilan UPNVJ untuk mengunjungi Bangladesh, untuk membicarakan kerja sama lebih lanjut di bidang pertukaran mahasiswa, penelian dan lain sebagainya," pungkas dia.