Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Raih Akreditasi Unggul

 

HumasUPNVJ - Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UPN “Veteran” Jakarta (UPNVJ) berhasil meraih akreditasi unggul.

Akreditasi diberikan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes).

Hasil tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Pengurus Perkumpulan LAM-PTKes nomor 0787/ LAM-PTKes/Akr/Sar/X/2023.

Setelah proses yang cukup panjang tim akreditasi Kesehatan Masyarakat dapat melewati asesmen lapangan yang berlangsung bulan Oktober lalu dan meraih predikat unggul (baik sekali) yang ditandatangani oleh LAM-PTKes 27 Oktober lalu.

Akreditasi_Kesmas1.jpeg

“Berdasarkan hasil asesmen lapangan memang ada bebepa poin yang harus kita selesaikan mulai dari penguatan kurikulum, implementasi yang konsisten terhadap pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pembentukan research groups dan perbanyak kerjasama yang yang menunjang tridharma perguruan tinggi” jelas Arga Buntara, S.K.M., M.P.H. Kepala Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat.

“Keberjayaan Prodi Kesmas Program Sarjana dalam meraih unggul merupakan hasil kerja keras, kerja cerdas, doa, dan harapan dari tim reakreditasi, khususnya para dosen, tendik, dan mahasiswa” tutur Arga.

“Hasil unggul ini kami dedikasikan utamanya kepada para mahasiswa Prodi Kesmas Program Sarjana yang sejak awal kami persiapkan reakreditasi ini, merekalah yang menjadi motivasi terbesar kami” jelasnya.

Dalam kesempatannya Arga juga mengucapkan syukur dan terimakasih atas dukungan berbagai pihak juga universitas dalam mempersiapkan akreditasi hingga akhirnya mendapatkan hasil yang maksimal.

“Kami pun tidak lupa dan berterima kasih kepada berbagai unsur yang turut menyokong dan mendoakan kami, antara lain keluarga kami, teman-teman security dan office boy, para alumni, para pemangku kepentingan, para pengguna lulusan, berbagai lembaga dan institusi yang menjalin kerja sama dengan kami, serta para pimpinan”, tambahnya.

Banyaknya tantangan dalam prosesnya tak membuat kesmas patah arah, mereka terus belajar dari yang terdahulu dan memperbaharui yang ada saat ini.

“Kami belajar banyak dari proses reakreditasi sebelumnya pada tahun 2018 dimana tantangan yang paling besar adalah mengumpulkan dokumen data dukung”.

“Kami pun terbantu dengan proses monev pembelajaran, AMI, dan pengumpulan data dukung pemenuhan PK IKU/PK Dekan yang dilaksanakan secara reguler. Secara langsung atau tidak langsung, dokumen yang dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan tersebut juga digunakan sebagai pendukung reakreditasi”.

Arga juga mengatakan dengan hasil yang sangat baik ini sesuai dengan saran peningkatan yang diterima saat asesmen lapangan, Kesmas menunggu arahan dari asosiasi mengenai perubahan kurikulum kesehatan masyarakat nasional. Hal ini berkenaan dengan penerbitan Permendikbud RI No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Hal ini juga berkaitan dengan peningkatan prestasi mahasiswa, khususnya di tingkat internasional dapat menjadi rencana pengembangan berikutnya serta dimulai dengan pemetaan bakat dan minat mahasiswa semenjak mereka berstatus sebagai mahasiswa baru.

“Kerja sama dengan beberapa instansi luar negeri di tingkat ASEAN juga perlu kami jaga dan tingkatkan kembali, terutama memastikan bahwa akan terlahir program-program kolaborasi yang memenuhi semua aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi”.

fikes1.jpeg

Arga juga menceritakan prosesnya dimana dalam proses awal, pengumpulan dokumen data dukung serta penulisan LED dan DKPS dilakukan oleh pengelola Prodi, yakni KoorProdi, Sekprodi, dan Kepala Laboratorium, serta GKM Prodi. Kemudian sekitar satu semester sebelum unggah borang reakreditasi, pengumpulan dokumen data dukung serta penulisan LED dan DKPS mulai dialokasikam ke tim setiap kriteria reakreditasi.

“Kami pun membagi menjadi beberapa fase dimana kami mendahulukan pemenuhan dokumen data dukung kriteria yang menurut kami dapat menjadi lumbung poin seperti kriteria 4, 6, 7, 8, dan 9. Setelah itu, baru kami berlanjut ke kriteria lain hingga finalisasi boring” tuturnya.

Tidak hanya, pengumpulan data secara mandiri tim akreditasi juga selalu melakukan koordinasi intens dengan beberapa rekan-rekan baik dari internal maupun eksternal universitas guna mendapatkan hasil data yang lebih lengkap.

“Kami pun berkoordinasi intens dengan rekan-rekan tim akreditasi Prodi Fisioterapi Program Sarjana karena beberapa data dukung yang digunakan adalah sama.  Konsultasi dengan dekanat juga dilakukan oleh tim kriteria terkait, seperti tim Kriteria 3 mengenai Kemahasiswaan berkoordinasi dengan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, tim Kriteria 5 mengenai Keuangan dan Sarana-Prasarana berkoordinasi dengan Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, dan sebagainya” jelas Arga.

 

Berita Sebelumnya

ICIMCIS 2023: Menyatukan Cendikiawan dan Masyarakat 5.0

Berita Selanjutnya

Hadiri Edufair SMA Global Mandiri, Humas UPNVJ Disambut Antusias