HumasUPNVJ – Dosen Hubungan Internasional, Musa Maliki, PhD diundang sebagai narasumber ahli di Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kementerian Luar Negeri di Jakarta dalam Seminar Jurnal Hubungan Luar Negeri berjudul, "Strategi Meningkatkan Jurnal Hublu Sebagai Media Komunikasi Diplomasi.” Seminar ini diadakan secaa hibrida pada Kamis, 28 November 2024.
BSKLN adalah Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan, penyusunan dan pemberian rekomendasi strategi kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri.
Seminar ini adalah bagian pembentukan dasar proses pengambilan kebijakan politik luar negeri Indonesia. Pencatatan ilmiah sebagai sumber ilmiah untuk perumusan, penyusunan dan pemberian rekomendasi strategi kebijakan dalam bentuk jurnal Hubungan Luar Negeri (Hublu) merupakan hal penting. Dengan kata lain, jurnal adalah sarana sahih dan kuat agar pengambilan kebijakan mempunyai dasar riset ilmiah, intelektual dan akademik.
Musa Maliki membahas pentingnya pengembangan jurnal mengacu pada Renstra Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu). Semua kegiatan yang dilakukan oleh Kemenlu akan didokumentasikan secara ilmiah dalam jurnal Hublu agar khalayak umum tahu bahwa proses pengambilan kebijakan politik luar negeri mempunyai basis riset yang kuat dan berisi perdebatan intelektual yang mendalam.
Selain itu dalam pengelolaan jurnal online dewasa ini, jurnal Hublu harus mempunyai identitas kuat yang mewakili Kementerian Luar Negeri Indonesia.
“Seminar yang melibatkan akademisi sekaligus praktisi Jurnal ilmiah level nasional ini, diharapkan dapat membantu peningkatan postur Jurnal Hubungan Luar Negeri. Langkah strategis terutama pentingnya menjadikan visi & misi Kemenlu sebagai pedoman dalam membentuk karateristik Jurnal Hublu,” kata Sekretaris BSKLN, Nina Kurnia Widhi.
Berdasarkan visi dan misi serta Renstra Kemenlu, menurut Musa, “sikap ilmiah itu harus memihak dan mempunyai kewajiban moral. Intelektual itu harus mempunyai nilai. Jurnal Hublu harus menampilkan warna nilai Keindonesiaan untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia”. Seminar ini bertujuan menginspirasi serta membuka mata semua pihak bahwa ilmiah itu harus subjektif memperjuangankan nilai-nilai terntentu, dalam hal ini kepentingan nasional Indonesia.
“Kegiatan ini ditujukan untuk mempromosikan Jurnal Hublu sebagai pelayanan informasi publik Kementerian Luar negeri sekaligus sebagai forum diskusi peningkatan kualitas jurnal menuju akreditasi nasional. Diharapkan seminar ini dapat memperluas jejaring dan mengundang lebih banyak penulis berkualitas di Jurnal Hublu,” ucap Nadia Said, Kepala Bagian Tata Usaha Organisasi dan Publikasi, Sekretariat BSKLN yang saat ini sedang menyelesaikan Pendidikan intergrasi Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II.
Lebih jauh, Nadia selaku penyelenggara mengapresiasi partisipasi dan keaktifan para peserta dalam kegiatan seminar tersebut.
Kerja Sama Kolaboratif
Kegiatan ini adalah bagian dari Kerjasama antara UPNVJ dengan BSKLN. Kerja sama saling memberi masukan sehingga ada kolaborasi antara dunia praktisi dan dunia akademisi.
Akademisi Hubungan Internasional membantu praktisi dalam praktik praktik diplomasi dan kebijakan politik luar negeri sehingga Indonesia mudah dipahami oleh masyarakat baik nasional maupun internasional.
“Kritik-kritik terhadap Kementerian Luar Negeri biasanya berisi argumen yang tidak tahu detail praktik di lapangan. Oleh sebab itu, para praktisi dan diplomat harus menulis untuk menjelaskan berita dan kebijakan yang disalahpahami,” ujar Musa.
Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan tinggi, tepatnya IKU 3 dan IKU 6, yaitu dosen berkegiatan tri dharma di luar kampus dan hasil kerja dosen yang berguna bagi masyarakat. Dengan kata lain, seminar ini adalah bentuk kegiatan dosen di luar kampus, yakni kegiatan di Kemenlu yang berkontribusi dalam penerapan keilmuannya.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai macam stakeholder, perwakilan kampus kampus, dan pihak Kementerian Luar Negeri. Kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan jurnal Hublu sebagai media komunikasi untuk masyarakat nasional dan internasional.
Dengan jurnal ini, maka identitas dan citra kebijakan politik luar negeri Indoensia dan peran diplomasinya dapat diketahui secara akademik dan intelektual dalam wadah riset.
“Jurnal ini tidak harus ilmiah seperti jurnal di kampus kampus, tetapi kuat unsur kebijakan dan solusi bagi problematika kebijakan politik luar negeri Indonesia,” tutup Musa.