HumasUPNVJ – Masih dalam rangka pentingnya upaya-upaya penanganan Covid 19 saat ini, Fakultas Kedokteran UPNVJ bekerjasama dengan IDI menyelenggarakan International Webinar secara daring, yang diselenggarakan pada hari Sabtu 27 Juni 2020 dengan beberapa pembicara yang kompeten dibidangnya. Webinar ini diikuti oleh peserta baik dari kalangan terkait dan juga dari kalangan umum, yang menghadirkan beberapa pembicara antara lain :
Prof. Dr. med. Frans Santosa, MD, SpJP(K), FIHA, EFMA, FACA, FICA, FASA, SFGISA.
Dr. Broto Wasisto, DTM&H, MPH
Dr. dr. Anna Rozaliyani, MBiomed, SpP
Dr. med. Dr. Sc. Dr. Yanto Sandy Tjang, SpBTKV(K), MPH, MSc, PhD, FACS, FETCS, FICS
dr. Bahtiar Husain, SpP, MH.Kes
Dr. drg. Wahyu Sulistiadi, MARS
Prof. Dr. dr. Agus Purwandianto, DFM., S.H., M.Si.Sp.F(K)
Acara webinar ini dibuka oleh Prof. Dr. med. Frans Santosa selaku pembicara dan moderator, dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor UPNVJ Erna Hernawati,. Dalam hal ini rektor menyampaikan, “Ini salah satu bentuk kontribusi UPNVJ melalui Fakultas Kedokteran untuk bersama-sama dengan pakar dapat menghasilkan manfaat dan solusi dalam Covid pada saat ini”.
“Saya menghimbau untuk dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Kedokteran, untuk memanfaatkan waktu ini untuk memberikan kontribusi yang konkrit kepada Negara melalui kolaborasi dengan teman-teman dari Perguruan Tinggi lain ataupun dari Industri atau kementerian lain untuk menghasilkan inovasi yang dibutuhkan berkaitan dengan Covid 19” Lanjut Rektor yang sekaligus menutup sambutannya.
Dr. Broto Wasisto. Selaku ketua umum MEEK IDI Pusat menyampaikan “Riset di Kedokteran menunjukan bahwa kerusakan yang luas terjadi di dalam tubuh orang yang terinfeksi Covid 19. Covid juga mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi yang bisa kita rasakan semua. Karena itu dibutuhkan satu multidisiplin dari social Approach untuk menanganinya”.
International Webinar ini dilanjutkan dengan paparan oleh narasumber pertama yaitu oleh Prof. Dr. med. Frans Santosa yang sekaligus moderator di webinar ini. Beliau membahas “Insidens deep vein Thrombosis-DVT saat pandemic Covid-19 : Diagnostik dan Terapi”. Dalam paparannya, Prof. Dr. med. Frans Santosa menyampaikan terdapat laporan kasus salah satunya yaitu adanya Insidens DVT pada Covid-19 yang menunjukan 66 pasien dari 143 penderita covid 19 menderita DVT. Selain itu beliau juga memaparkan epidemiologi DVT, jenis DVT, dan juga apa yang patut diketahui pada DVT yang salah satunya adalah ada sekitar 1/3 pasien tidak terdiagnosis dan tidak diterapi secara semestinya.
Menutup paparannnya, Prof. Frans memberikan take home message “Bagi saya compressions therapy pada akut DVT adalah bagian tidak terpisahkan”
Selanjutnya, Dr. Broto Wasisto membahas mengenai “Aspek Kode Etik Kedokteran pada Penanggulangan Covid 19”. Dalam paparannya beliau menyampaikan beberapa hal seperti rahasia kedokteran yang salah satunya mencakup peraturan perlindungan kerahasiaan pasien dan dapat dibuka untuk penanggulangan wabah atau contact tracing. Selain itu Dr. Broto Wasisto juga menyampaikan hal lainnya seperti keselamatan dokter dan PPDS, surat keterangan dokter, pengurangan kegiatan pelayanan, penaganan jenazah covid 19, dan Claim obat baru covid 19.
“Pejabat publik harus menjamin tersedianya sumberdaya yang cukuo untuk menanggulangi wabah dan juga bisa mengalokasikan secara baik kemungkinan sumberdaya yang terbatas mealalui penetapan kebijaksanaan yang baik” ucap Dr. Broto.
Dr. dr. Anna Rozaliyani selaku ketua Dept. Paristologi FKUI/RSCM, dan Sekjen MKEK IDI Pusat. Dr. dr. Anna Rozaliyani menyampaikan beberapa materi terkait situasi kasus Covid 19 di Indonesia. Dr. dr. Anna Rozaliyani juga menyampaikan Issue-issue di lapangan seperti Kriteria penerimaan pasien rawat inap, masalah diagnostic, manajeman tata laksana pasien, pengendalian infeksi rumah sakit, re-use alat pelindung diri (APD), dan koordinasi permasalahan pasien, jejaring RS rujukan Covid 19. Selanjutnya, Dr. dr. Anna Rozaliyani menyampaikan peran masyarakat ilmiah yang mencakup penelitian kolaborasi dan issue etik yang ada serta dalam penutupnya, Dr. dr. Anna Rozaliyani menyampaikan peran permerintah dan masyarakat dalam covid 19 saat ini.
Dr. med. Dr. Sc. Dr. Yanto Sandy Tjang, SpBTKV(K) menyampaikan tema “The Role of Thoraric & Cardiovascular Surgeons in Covid 19 pandemic”. Beliau menyampaikan 4 topik secara sekilas seperti Covid 19, Kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit selama Covid 19, bagaimana bedah thorac dan cardiovascular selama covid 19. Dalam penutup paparannya, Dr. med. Dr. Sc. Dr. Yanto Sandy Tjang, SpBTKV(K) menyampaikan sekilas tentang pemakaian ECMO pada covid 19. “Ada 4 hal dalam pelayanan ECMO, jika di Indonesia alat ini ada. Yaitu tentang personil atau tim yang harus dibentuk kemudian fungsi, PTE, equipment, fasilitas dari rumah sakit dan juga system komunikasi dan koordinasi”.
dr. Bahtiar Husain yang merupakan dokter Paru di RS Paru Firdaus. dr. Bahtiar Husain menyampaikan “The Role of Pulmonologist’s on Covid 19”. Beliau menjelaskan sejarah pandemi Covid 19 yang terjadi saat ini. Selain itu dr. Bahtiar Husain juga menyampaikan beberapa hal lain seperti terkait epidemilogis yaitu kepedulian kita melawan covid 19 dan prediksi penularan dan akhir wabah bisa selesai, kemudian beliau juga menyampaikan hal klinis seperti diagnosis, case fatality dan komplikasi pasca covid 19.
Dr. drg. Wahyu Sulistiadi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UPNVJ mengangkat tema “Peran Kesehatan Masyarakat dalam Covid 19” menyampaikan beberapa hal seperti Pandemi Covid 19, Kondisi Indonesia, Peran Kesehatan Masyarakat. Beliau juga menyampaikan kondisi terkait New Normal atau kebiasaan baru dalam situasi covid 19 saat ini. “Kata kunci New normal adalah kebiasaan baru yang kita sudah harus lebih dari sebelumnya. Lebih dalam segalanya untuk bisa hidup normal lebih dari biasanya”.
Paparan terakhir oleh Prof. Dr. dr. Agus Purwandianto, selaku Dosen pemerhati Humaniora Kesehatan. Prof. Dr. dr. Agus Purwandianto menyampaikan paparan dengan tema “The Role of Helath Humanities in Covid 19”. Prof. Dr. dr. Agus Purwandianto menampaikan pentingnya memahami humniora kesehatan bagi tenaga kesehatan khususnya dokter sebagai aktor dominan. Selain itu Prof. Dr. dr. Agus Purwandianto juga menyampaikan keprihatinan korsa tenaga kesehatan, beberapa nilai kemanusian dalam penanganan covid 19, serta fenomenologi medis sebagai dasar pendekatan humaniora kesehatan. Hal terkait jenazah covid 19 yang mendapatkan penolakan di beberapa tempat juga dipaparkan, serta Prof. Dr. dr. Agus Purwandianto juga menyampaikan terkait Humaniora kesehatan sebagai pilar ke 4 ilmu Kedokteran yang relevan.
International Webinar ditutup oleh Prof. Dr. med. Frans Santosa dengan memberikan pertanyaan kepada Prof. Dr. dr. Agus Purwandianto serta juga penyampaian Terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti acara International Webinar seri ke 2 ini.